Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak khawatir dengan manuver bakal rivalnya di Pemilihan Kepala Daerah Jakarta, musisi Ahmad Dhani, yang mengunjungi kawasan hiburan malam Kalijodo di Jakarta Utara yang hendak ia bongkar.
“Ahmad Dhani itu gampang. Yang penting Nikita (Mirzani) dukung gua daripada dia,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/2).
Ini bukan kali pertama Ahok melontarkan seloroh terkait Dhani dengan membawa-bawa nama Nikita, artis yang juga kawan Dhani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan lalu saat ditanya soal tidak diundangnya dia ke acara silaturahmi para bakal calon gubernur Jakarta yang dihelat Gerindra –partai tempat Ahok dulu bernaung– padahal Dhani saja diundang, sang Gubernur berkata singkat, “Tak apa tak diundang, yang penting Nikita pilih gua dibanding Ahmad Dhani.”
Ahok mengatakan tak bakal ikut-ikutan Dhani ke Kalijodo. Ia khawatir akan terjadi hal-hal tak diinginkan jika ia mendatangi Kalijodo.
"(Memang) kalian mau nonton film kungfu?" kata Ahok tertawa saat ditanya apakah dia punya rencana menyambangi Kalijodo.
Pembongkaran Kalijodo dilakukan usai normalisasi di dekat Waduk Pluit. Setelah dibongkar, Ahok berencana membangun taman di wilayah Kalijodo. Menurut Ahok, jalan di Kalijodo cocok untuk dibuat taman.
Untuk batas waktu pelaksanaan pembongkaran dan penertiban, Ahok ingin semuanya dilakukan cepat. Dia menargetkan Kalijodo sudah tertib saat Jakarta menjadi tuan rumah acara Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Konferensi Islam (OKI) Dunia yang akan digelar awal Maret.
"Kami sedang melihat apakah bisa sebelum OKI atau sesudahnya. Saya inginnya bulan ini harus sudah beres," kata Ahok.
Ahok berencana menyediakan rumah susun bagi warga Kalijodo yang memiliki Kartu Tanda Penduduk DKI Jakarta. Diperkirakan ada 200 kepala keluarga di Kalijodo yang nantinya membutuhkan tempat tinggal baru. Saat ini ada sekitar 600 kepala keluarga di kawasan pelacuran itu.
Selain ditawari pindah ke rusun, warga Kalijodo juga diberi pilihan untuk kembali ke daerah asalnya jika mereka tak punya KTP Jakarta. Menurut Ahok, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap membantu memulangkan warga Kalijodo ke kampung halaman.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian menyatakan Kepolisian akan mendukung langkah Pemprov DKI Jakarta menertibkan Kalijodo, termasuk kafe-kafe ilegal di dalamnya.
Tito juga membantah jika polisi disebut tak berani menertibkan Kalijodo karena kawasan itu diduga dilindungi sejumlah preman atau organisasi masyarakat tertentu.
Tito menegaskan, tak ada satupun kawasan bermasalah yang tidak bisa ditertibkan pasukannya.
(agk)