Jakarta, CNN Indonesia -- Warga Kalijodo mengaku tak terganggu dengan adanya praktik pelacuran di tempat mereka. Jumlah pekerja seks komersil di sana dinilai minim jika dibandingkan warga yang tinggal di daerah bantaran sungai itu.
Ketua Rukun Warga 5 Kelurahan Pejagalan Kunarso Suro Hadi Wijoyo mengatakan, ada sekitar 4.000 jiwa di kawasan. Ia tak menyebut ada warga asli Kalijodo yang jadi pelacur. Namun menurutnya, kebanyakan pelacur datang dari luar Kalijodo.
Jumlahnya pelacur dari luar Kalijodo diperkirakan ada sekitar 500 orang. "Yang dari luar kebanyakan jadi PSK, namun kami tak terganggu," kata Kunarso di DPRD DKI Jakarta, Senin (15/2).
Kehidupan warga Kalijodo menurutnya normal seperti warga di daerah lain. Di Kalijodo menurutnya juga ada masjid lengkap dengan pengajiannya dan gereja untuk tempat beribadah umat nasrani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Warga sekitar enggak terganggu," katanya menegaskan.
SIMAK FOKUS: Riwayat Kalijodo di Tangan Ahok
Selama ini Kalijodo memang identik dengan praktik pelacuran. Bisnis ilegal itu kemudian yang disebut berimbas pada bisnie ilegal lainnya, dari mulai perjudian, penjualan minuman keras, hingga premanisme.
Kunarso menyebut ada 70 kafe di sana. Namun ia membantah masih ada preman dan judi. Premanisme dan perjudian menurutnya sudah diberantas saat Polri dipimpin Jenderal Sutanto.
Sebagai salah seorang warga, Kunarso berharap Kalijodo tidak digusur. Penggusuran sama dengan mematikan mata pencaharian warga.
Sebelumnya Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak sekadar menggusur bantaran sungai itu. Menurutnya, beberapa mekanisme ditawarkan kepada warga.
Misalnya, warga yang punya KTP DKI Jakarta yang punya rumah tinggal di Kalijodo akan ditampung di tiga rumah susun. Sementara warga dari luar Jakarta akan dipulangkan.
Mereka yang selama ini mencari rejeki dari berbagai bisnis ilegal di Kalijodo seperti para PSK disarankan alih profesi. Jika bersedaia, mereka akan diberi pelatihan di Balai Latihan Kerja dan disalurkan ke perusahaan-perusahaan yang membutuhkan.
(sur)