Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat Politik LIPI, Siti Zuhro, mengatakan Partai Golkar membutuhkan figur ketua umum yang memiliki kemampuan luar biasa. Pasalnya saat ini partai tersebut sedang terpuruk bukan saja karena terjebak perpecahan internal, melainkan juga karena kekalahan di kontestasi Pilkada Serentak 9 Desember 2016.
"Partai Golkar dalam kondisi sangat terpuruk akibat terjadinya perpecahan kepengurusan. Dibutuhkan sosok yang pintar, bisa mempersatukan dua kubu yang saling berseberangan untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar," kata Siti Zuhro kepada CNN Indonesia, Rabu (17/2).
Menurutnya, figur ketua umum harus mencintai organisasi partai dan memiliki rekam jejak yang baik, serta tidak ngotot meraih jabatan politik. Selain itu figur itu juga harus memiliki kompetensi baik dan tidak menjadikan partai politik sebagai kendaraan untuk maju dalam Pilpres 2019.
Calon ketua umum, tambahnya, seharusnya juga bukan figur bermasalah baik di internal maupun di eksternal partai. Seharusnya dia adalah figur yang mampu menyelesaikan masalah, bukan yang malah menambah beban masalah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Siti Zuhro, Idrus Marham, Ade Komarudin, Aziz Syamsuddin dan kandidatnya lainnya layak maju sebagai calon ketua umum, "asalkan tidak bermasalah, di internal maupun eksternal, apalagi masalah hukum. Idrus Marham misalnya, atau siapapun yang belum terkena masalah."
Sebagaimana diketahui, perpecahan internal di Partai Golkar akhirnya menemui jalan keluar berupa kesepakatan untuk melaksanakan Munas bersama sebagai solusi konflik internal partai. Sejumlah nama disebut-sebut sebagai calon kuat ketua umum seperti Idrus Marham, Setya Novanto, dan Azis Syamsuddin.
Nama-nama lainya yang muncul kepermukaan adalah Airlangga Hartarto juga Mahyudin.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Jakarta Agung Laksono memperkirakan hanya ada maksimal tiga nama yang akan berkompetisi memperebutkan kursi ketua umum Partai Golongan Karya pada musyawarah nasional (Munas) mendatang.
"Dalam catatan saya, saat ini paling tidak ada 12 nama kader yang siap maju sebagai bakal calon ketua umum Partai Golkar," kata Agung Laksono, di Jakarta, Senin (8/2)
Menurut Agung Laksono, siapapun kader Partai Golkar yang memenuhi persyaratan sesuai aturan AD/ART dapat maju sebagai bakal calon ketua umum Partai Golkar.
Namun, para kader yang siap maju tersebut nantinya akan menjalani proses seleksi dari bakal calon menjadi calon ketua umum Partai Golkar.
(pit)