Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan banyak warga Kalijodo yang mendapatkan ancaman saat mereka mau mendaftarkan diri masuk ke rumah susun yang disediakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Padahal, kata Basuki, telah ada 20 kepala keluarga yang sudah mendaftarkan diri sebelumnya.
"Terakhir saya dapat laporan ada yang diancam tak boleh mendaftar," kata Basuki saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Rabu (17/2).
Ahok, sapaan Basuki, mengaku mendapat laporan dari Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi. Menurutnya, beberapa orang merasa takut setelah mendapat ancaman semacam itu.
Saat dikonfirmasi langsung ke Rustam, dia membenarkan adanya ancaman tersebut. Kabarnya, ancaman tersebut muncul dari koordinator preman yang ada di Kalijodo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Katanya (yang mengancam) koordinator preman di sana," kata Rustam.
Saat ditanya apakah koordinator preman itu Abdul Azis alias Daeng Azis, Rustam tak membenarkan tapi tidak juga membantahnya. Menurut Rustam, kemungkinan Daeng Azis yang mengancam warga itu ada.
"Kemungkinan besar iya (Daeng Azis)," ujarnya.
Sebelumnya Ahok juga mengatakan sudah banyak pekerja seks komersial yang meninggalkan kawasan yang terletak di perbatasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat tersebut.
"Sudah banyak yang pulang kok, PSK-nya sudah banyak yang pulang," kata Ahok.
Ahok menjelaskan fenomena pulangnya para PSK merupakan imbas peringatan yang sudah diberikan pada warga yang tinggal di Kalijodo. Selain itu, kepulangan PSK juga diakibatkan oleh sosialisasi yang sebelumnya dilakukan oleh Wali Kota Jakarta Utara.
Tak hanya PSK yang berkurang, tempat hiburan dan kafe yang ada di kawasan tersebut pun sudah banyak yang tutup. Berdasarkan data yang dipegang Ahok, hanya lima persen saja kafe yang masih memutuskan untuk buka.
"Saya sudah lihat dan monitor, sekitar lima persen saja yang buka," kata Ahok.
(sur)