Jakarta, CNN Indonesia -- Surat peringatan (SP) 1 dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ke warga Kalijodo sudah dilayangkan hari ini dan Gubernur DKI Jakarta Basuki mengaku akan menunggu apakah warga Kalijodo bersedia membongkar rumahnya secara sukarela atau tidak.
"Kami sudah memberi SP1 hari ini dan kami menunggu apakah akan bongkar sendiri atau tidak," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (18/2).
Ahok, sapaan Basuki, menjelaskan pihaknya akan menunggu setidaknya tujuh hari untuk melihat apakah warga mau membongkar rumahnya sendiri atau tidak. Jika tidak maka setelah tujuh hari itu SP2 akan dikeluarkan dengan pemberitahuan yang sama.
Jika SP2 tak juga digubrik, maka SP3 akan dilayangkan sebelum akhirnya surat perintah bongkar turun untuk dilakukan pembongkaran paksa. Menurut Ahok jika pembongkaran paksa dilakukan maka Satuan Polisi Pamong Praja yang akan turun ke lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kami bongkar pasti Polda Metro Jaya akan back up karena penataan kota itu urusan Satpol PP," kata dia.
Ahok pun hingga kini belum melihat ada indikasi warga Kalijodo akan melakukan pembongkaran sendiri. Namun karena sudah ada aturan perihal pembongkaran maka dia memutuskan untuk menunggu.
SP1 yang dilayangkan Pemprov DKI ke warga Kalijodo berimbas pada keberadaan warga di sana. Para wanita penghibur yang berada di kawasan Kalijodo, Jalan Kepanduan II, Kelurahan Pejagalan, Jakarta Utara, dilaporkan telah kembali ke kampung halamannya masing-masing sejak Selasa (16/2) lalu.
Badriah (65), salah satu penjaga warung di Kalijodo, mengungkapkan bahwa para wanita penghibur tersebut telah berangsur pulang sejak kabar penggusuran kawasan tersebut berhembus beberapa hari terakhir. Eksodus mereka memuncak pada 2-3 hari lalu.
"Sekarang sepi di kontrakan. Semua udah pada pergi rombongan ke kampungnya. Udah ga ada lagi mereka (wanita penghibur) di sini," kata Badriah kepada CNNIndonesia.com di Kalijodo, Jakarta Utara, Kamis (18/2).
Rata-rata para wanita penghibur yang biasa bekerja di Kalijodo disebut berasal dari Lampung dan Jawa Barat. Badriah berkata, mereka sudah tidak lagi bekerja di kafe-kafe yang berada di Kalijodo karena sepinya pengunjung beberapa hari terakhir.
(pit)