Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi memboyong enam terduga teroris yang ditangkap di Malang, Jawa Timur, ke Jakarta, Minggu (21/2). Pemindahan mereka dilakukan melalui jalur darat dan mendapatkan pengawalan ketat dari tim Detasemen Khusus 88 (Antiteror).
"Diperkirakan tiba di Jakarta, Senin pagi (22/2). Mereka dikawal oleh 30 personel keamanan. Setibanya di Jakarta, langsung diserahkan ke Markas Komando Brimob, Jakarta," ujar Kapolres Malang AKBP Yudo Nugroho, seperti diberitakan Antara.
Enam terduga teroris itu sebelumnya ditangkap di kawasan Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Jumat malam (19/2) dan kemudian diamankan di Mako Brimob Detasemen B Pelopor Polda Jatim di Ampeldento.
Terduga teroris yang dibawa ke Markas Brimob di Jakarta tersebut adalah Abu Gar alias Badrodin, Ridho, Romli, Rudi alias Cimot, dan Handoko. Namun Dalam keberangkatan tersebut, ada penambahan satu lagi terduga teroris dengan nama Aidin Suryana alias Aji alias Abu Zilan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yudo, pemindahan lewat jalur darat dipilih lantaran banyak maskapai yang berkeberatan membawa terduga teroris lewat jalur udara.
Dari hasil penyelidikan sementara, kata Yudo, ada beberapa kendaraan roda dua dan bahan peledak yang dijadikan barang bukti.
"Seluruh barang bukti pun telah dikirim ke Mako Brimob," ujar Yudo.
Pada Sabtu (20/2) dini hari hingga sore, Densus 88 bersama aparat kepolisian menggeledah sejumlah rumah yang diduga dijadikan "sarang" mereka, di antaranya di Perum Griya Permata Alam dan Green Hills Residence di Desa Ngijo dan di kawasan Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Dari beberapa rumah yang digeledah tersebut, petugas menemukan sejumlah barang bukti, seperti sepeda motor, bahan peledak, serta buku-buku tentang jihad dan radikalisme.
(antara)