Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo sejauh ini tetap memiliki hubungan baik dengan bekas kadernya yang juga Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Hubungan baik ketiga tokoh itu disampaikan oleh Wakil Sekjen Partai Gerindra Aryo Djojohadikusumo yang juga merupakan putra Hashim terkait dengan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang.
“Hubungan Ahok dengan Pak Hashim dan Pak Prabowo tidak ada masalah. Baik-baik saja selama ini. Media saja yang membuat pemberitaan seolah-seolah panas hubungannya,” kata Aryo kepada CNN Indonesia.com, Ahad malam (28/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Aryo pihak media selama ini kerap memberitakan bahwa hubungan Prabowo dan Hashim dengan Ahok tidak baik bertujuan untuk meningkatkan jumlah pembaca media. “Mungkin kalau seperti koran untuk menaikkan oplahnya. Beritanya dibikin panas oleh media-media,” ujar Aryo.
Aryo mengungkapkan baiknya hubungan mereka ditunjukkan dengan masih berkomunikasi. Bahkan belum lama ini Ahok bertemu dengan Hashim. “Ahok bertemu Pak Hashim sekitar sebulan atau dua bulan lalu,” ucap Aryo.
Namun Aryo mengklaim tidak tahu persis isi pembicaraan antara Ahok dengan dengan tokoh sentral Partai Gerindra itu. “Saya diberitahu Bapak (Hashim) bahwa Ahok menemuinya tapi saya tidak tahu apa saja yang dibicarakan mereka,” tutur Aryo.
Aryo, yang juga anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat itu menyatakan Prabowo dan Hashim menghormati siapapun kandidat calon gubernur DKI Jakarta, termasuk Ahok yang akan kembali mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur nanti.
Prabowo, lanjut Aryo, akan mengumumkan paling lambat kandidat calon gunernur Jakarta pada Mei mendatang. “Idealnya Pak Prabowo menghendaki April nanti sudah diumumkan siapa yang menjadi calon gubernur dari Gerindra,” kata Aryo.
Dengan demikian, ujar dia, maka para kandidat calon gubernur yang sudah lolos penjaringan di internal Gerindra seperti Sandiaga Uno, Biem Triani Benjamin, M Sanusi, dan M Taufik sudah harus menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Prabowo untuk mensosialisasikan dan mendekatkan diri pada warga Jakarta.
“Waktunya tidak banyak. Gerindra perlu segera mengumumkan calon yang akan diusungnya karena setelah itu ada tahapan kampanye yang diikuti si calon,” tuturnya.
Hubungan Prabowo dan Hashim dengan Ahok selama ini disebut-sebut tidak baik terkait dengan mundurnya Ahok dari Partai Gerindra pada September 2014 lalu. Pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012 lalu, Ahok diusung oleh Gerindra sebagai calon wakil gubernur Jakarta berpasangan dengan calon dari PDIP Joko Widodo. Duet Jokowi-Ahok akhirnya berhasil memenangkan pemilihan gubernur dan wakil gubernur.
Sementara itu PDIP Senin ini (29/2) akan mengumpulkan seluruh nama-nama kandidat calon ke DPP partai. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan langkah tersebut merupakan bagian dari konsolidasi dan persiapan struktural PDIP untuk menghadapi Pilgub Jakarta 2017. Selanjutnya PDIP akan mengumumkan calon gubernur Jakarta pada April depan.
(obs)