Warga Kalijodo Diduga Mencuri Air Bertahun-tahun

Alfani Roosy Andinni | CNN Indonesia
Senin, 29 Feb 2016 14:36 WIB
Bukti pencurian air sulit diperoleh. Setiap kali petugas Palyja masuk ke kawasan tersebut, mereka selalu ditolak dan tidak dapat memeriksa penggunaan air.
Ibu Siti, salah satu warga yang menolak digusur meratapi ksekusi penggusuran kawasan Kaljodo, Jakarta Utara, Senin, 29 Februari 2016. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merealisasikan rencana penggusuran kawasan Kalijodo yang akan mengembalikan menjadi lahan ruang terbuka hijau. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Divisi Customer Service PT Palyja, Asep Rahmat mengungkapkan, ada sekitar 400 rumah dan cafe di kawasan Kalijodo mencuri air beberapa tahun belakangan ini.

Asep menuturkan, pihaknya mengetahui pencurian air tersebut baru dua tahun. Hal itu kata dia, terlihat dari sambungan air yang berada di rumah-rumah tersebut.

"Saya tahunya sudah dua tahun ini. Tapi saya yakin sudah bertahun-tahun mereka curi air," kata Asep di kawasan Kalijodo, Tambora, Jakarta Barat, Senin (29/2/2016).
Asep belum dapat memastikan berapa jumlah kerugian negara atas pencurian air tersebut. Namun, dari 500 bangunan yang ada di kawasan Kalijodo, hanya 100 bangunan yang mendaftarkan secara resmi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan bahwa setidaknya empat liter per detik air mengalir ke sambungan tidak resmi milik PT Palyja ke warga yang berada di kawasan Kalijodo. Menurut Asep hal tersebut sudah menjadi rahasia umum.

Namun, pencurian air itu kata Asep, sulit dibuktikan. Pasalnya setiap kali petugas Palyja masuk ke kawasan tersebut, mereka selalu ditolak dan tidak dapat memeriksa satu persatu.
Bahkan ancaman pun sering diterima oleh para petugas yang akan memeriksa. "Kami sudah bolak-balik kesini dan selalu ditolak dan mendapat ancaman. Jadi memang susah untuk mengecek rumah satu persatu," ucap Asep. (yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER