Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai persaingan menjadi orang nomor satu di ibu kota tidak semakin mudah meskipun Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sudah memutuskan tidak maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta.
Ahok menilai calon-calon lainnya sama beratnya dengan Ridwan. Bahkan, ia menyebut pengamat Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra lebih berat dibandingkan Ridwan lantaran pernah mencalonkan diri sebagai calon presiden.
"Beliau (Yusril) yakin sekali karena kakaknya dulu pernah mengalahkan adik saya dengan perolehan suara 51 persen. Mungkin di DKI, dia pikir juga bisa mengalahkan saya dengan suara 50 persen plus satu," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, Senin (29/2).
Dengan nada bercanda, Ahok menambahkan, "Enggak apa-apa. Saya yang penting nyaris kalah sudah cukup, kok."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal keputusan yang diambil Ridwan, Ahok menyatakan bisa mengerti mengapa Ridwan memutuskan untuk menuntaskan pekerjaan di Bandung. Apalagi, kata Ahok, kalau sampai kalah Ridwan akan kehilangan kesempatan memimpin Bandung karena peraturan yang ada mengharuskan mundur.
"Kami sebagai teman tetap berjuang bagi Indonesia supaya tiap-tiap kota bisa saling belajar. Tentu ada harapan kota penting seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Bandung bisa saling belajar," katanya.
Ahok pun menyatakan dirinya saling mendukung dengan Ridwan. "Saya punya grup Whatsapp bersama Ridwan, juga Wali Kota Bogor Bima Arya. Hanya media yang membuat hubungan kami seperti tidak baik," katanya.
Lebih lanjut, Ahok menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo ingin pemimpin-pemimpin yang bagus tersebar di berbagai daerah di Indonesia, bukan hanya Jakarta.
"Konsep Jokowi sekarang adalah mengumpulkan orang-orang baik di tiap kota dan kabupaten," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memutuskan tak akan maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah tahun 2017. Ridwan urung maju dengan alasan belum menyelesaikan tugasnya di Bandung.
Menurut Ridwan, ia bisa saja menjadi calon gubernur DKI Jakarta, tapi tidak sekarang atau dalam Pilkada tahun depan.
"Saya maju ke Jakarta, tapi tidak sekarang. Alias saya tidak akan maju menjadi calon gubernur DKI 2017," kata Ridwan di Balai Kota Bandung, Senin (29/2).
Dengan tegas, Ridwan mengatakan, pertimbangannya untuk tidak maju di Pilkada DKI hanya satu, yakni belum menyelesaikan tugasnya di periode pertama memimpin ibu kota Jawa Barat.
"Pertimbangan hanya satu. Tugas saya belum selesai di periode pertama," kata pria yang kerap disapa Emil ini.
(pit)