Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta pendukungnya yang tergabung dalam Teman Ahok segera mengajukan nama calon wakil gubernur sebagai pendampingnya. Ahok minta maksimal pada April mendatang sudah ada nama calon wakil gubernur yang diajukan.
"Apabila calonnya independen, Teman Ahok harus kumpulkan formulir paling tidak 250 ribu hingga 500 ribu sebagai cadangan. Itu semua harus diisi," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, Senin (29/2).
Kendati demikian, Ahok secara pribadi menyatakan ingin menggandeng kembali wakilnya sekarang, Djarot Saiful Hidayat. Ahok mengatakan akan mendiskusikan hal itu dengan Djarot.
"Ini ibaratnya sudah menikah. Saya enggak mau cari yang baru, lah. Kalau terjadi perceraian, baru cari yang baru," kata Ahok, berseloroh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Ahok menegaskan dirinya akan tetap mengutamakan opsi maju secara independen. Pasalnya, Teman Ahok telah berjuang untuk mengumpulkan KTP baginya.
"Kalau diizinkan PDIP, saya memang maunya maju dengan menggandeng Djarot. Namun, kalau tidak diizinkan, ya cari yang lain," katanya.
Ahok mengatakan dirinya akan mempertimbangkan mencari calon dari kalangan pegawai negeri sipil (PNS) bila niatnya menggandeng Djarot tidak dikabulkan PDIP.
"Yang paling penting untuk sebuah negara maju kan ada unsur kepercayaan. Dulu orang enggak percaya ada politisi baik. Ketika Jokowi muncul, orang langsung percaya kalau ada politisi yang baik," ujarnya.
Sebelumnya, Ahok sudah menegaskan dirinya telah menentukan sikap sejak awal mengenai pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta di Pemilihan Kepala Daerah 2017.
Dia memastikan, dirinya hanya akan maju lewat jalur independen jika kelompok Teman Ahok bisa mengumpulkan dukungan sebanyak satu juta formulir.
"Saya sudah tentukan sikap dari awal kok, kalau kamu bisa kumpulkan satu juta (formulir dukungan) saya akan ikut kalian (Teman Ahok) dan partai silakan dukung," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/2).
Ahok, sapaan Basuki, menambahkan tak hanya mengumpulkan satu juta dukungan saja, tapi kelompok Teman Ahok juga harus bisa memastikan dukungan itu akan lolos saat diverifikasi Komisi Pemilihan Umum.
(pit)