Jakarta, CNN Indonesia -- Polda Metro Jaya akan terus memantau keamanan kawasan Kalijodo pasca pembongkaran dilakukan, Senin (29/2) ini. Pemantauan dilakukan sebelum keputusan penambahan atau pengurangan personil keamanan di Kalijodo diambil.
"Kita lihat situasi, tapi minimal dua hari setelah hari ini ada kegiatan monitoring yang kita lakukan terus-menerus. Kalau seandainya ada perlawanan, kita akan tambah kekuatan. Tapi kalau monitoring intelijen kita landai, akan tarik pasukan," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian di Jalan Kepanduan II, Jakarta Utara.
Tito memastikan pembongkaran kawasan Kalijodo sejak pagi hingga sore ini berlangsung tanpa menuai keributan. Namun, ia tak ingin menganggap remeh setiap potensi keributan yang dapat muncul di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tito juga berkata akan ada beberapa lokasi di ibu kota yang hendak ditertibkan nantinya. Penertiban akan dilakukan di beberapa titik lahan ibu kota yang ditempati bangunan liar.
"Ada beberapa (lokasi) yang sudah disampaikan Bapak Gubernur, tapi kami nggak mau menyampaikan di sini. Prinsip kami, Polisi dan Pangdam, kebijakan bapak Gubernur selama itu untuk kepentingan rakyat Jakarta dan membangun Jakarta kami dukung," ujarnya.
Rencananya akan ada sebuah taman seluas 1,5 hektar yang dibangun di kawasan bekas Kalijodo. Taman tersebut akan mulai dibangun dan ditargetkan selesai pada tahun ini.
Pembangunan Taman Kalijodo nanti akan dilakukan tanpa menggunakan anggaran dari APBD DKI Jakarta. Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dana Corporate Social Reponsibility (CSR) lah yang akan menjadi sumber pendanaan pembangunan Taman Kalijodo nantinya.
"Ada beberapa yang ketemu saya sudah bersedia untuk membangun ini (kawasan Kalijodo). Nanti akan ada foto-foto before and after, sejarahnya (Kalijodo) seperti apa, kita ada itu. Kita pajang agar masyarakat juga mengerti seperti apa perkembangannya," kata Djarot.
(pit)