Teman Ahok Lebih Diandalkan Jadi Kendaraan Politik

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Rabu, 02 Mar 2016 02:44 WIB
Ahok dianggap berada di atas angin. Tanpa dukungan partai politik pun dia mampu menjadikan penggalangan KTP dari Teman Ahok sebagai kendaraan politiknya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama hanya butuh kendaraan politik untuk maju kembali dalam pemilihan kepala daerah 2017. Pilihannya dua, bergabung dengan partai politik atau melalui jalur independen.

Posisi Ahok, sapaan Basuki, sebagai calon gubernur petahana saat ini dinilai aman. Menurut Hasan, Ahok memiliki kesempatan yang lebih leluasa dan fleksibel dalam menentukan kendaraan politiknya.

"Sebenarnya Ahok dalam posisi yang kemana-mana enak. Kalau partai tidak ada yang mendukung, ada kartu tanda penduduk (KTP) dari Teman Ahok yang bisa dijadikan kendaraan juga," kata Hasan saat ditemui CNNIndonesia.com di kantornya, Graha Pejaten, Jakarta Selatan, Selasa (1/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama ini, tambah Hasan, Ahok memiliki pengalaman kurang baik dengan beberapa partai politik di DPRD DKI. Bahkan dia juga berselisih dengan partai yang mengusungnya saat Pilkada 2012. Pengalaman itu mendorong sebagian masyarakat yang menilai baik kinerja pemerintahan Ahok, turun menggalang dukungan.

Kelompok bernama Teman Ahok pun dibentuk. Di tengah kondisi politik yang makin membuat masyarakat frustasi, Hasan menganggap wajar kehadiran kelompok tersebut. Ahok dianggap berbeda dari kebanyakan politikus biasanya. "Masyarakat merasa punya harapan," katanya.

Kelompok ini, tambah Hasan, diinisasi oleh beberapa relawan Jakarta Baru saat kampanye Pilkada sebelumnya. Modal sosial telah ada. Sebagian besar adalah anak muda dan mahasiswa dari kelas menengah ibu kota.

Mereka mengumpulkan KTP warga DKI, sekaligus menyediakan formulir dukungan untuk melengkapi data yang dibutuhkan Komisi Pemilihan Umum. Penggalangan itu sebagai prasyarat mengusung Ahok kembali dalam Pilkada mendatang melalui jalur independen. Lihat juga:
Hasan mengatakan, Teman Ahok telah bekerja selama hampir satu tahun. KTP yang terkumpul diklaim telah mencapai lebih dari 750 ribu lembar. Butuh sekitar 250 ribu KTP lagi untuk bisa mewujudkan tujuan mereka.

"Tujuan pengumpulan KTP cuma satu, menyediakan kendaraan buat Ahok," kata Hasan.

Sebelumnya, Ahok sempat menyatakan sikap jika kelompok ini bisa mengumpulkan sejuta formulir dukungan warga, maka dirinya bakal maju melalui jalur independen. Dia juga meminta kelompok Teman Ahok bisa memastikan dukungan itu lolos saat diverifikasi KPU.

Belakangan, banyak partai yang merapat ke Ahok. Hasan mengatakan, fenomena seperti itu merupakan kebiasaan buruk partai politik. Mereka baru menentukan pilihannya menjelang Pilkada.

Menurut Hasan, selama ini tidak ada partai visioner, yang jauh hari telah menyiapkan kader terbaiknya untuk maju dalam Pilkada. Dia menilai, praktik "menyalip di tikungan" yang dilakukan partai jelas tidak beretika.

"Mereka (Teman Ahok) bekerjanya panjang, hampir satu tahun mereka mengumpulkan KTP. Sementara partai-partai baru mau nikung akhir-akhir ini. Enggak elok lah nikung kayak begitu," ujarnya.
Hasan tak bisa membayangkan jika nantinya Ahok memilih kendaraan politiknya melalui partai untuk maju dalam Pilkada. Pertaruhannya besar, kata Hasan. Ratusan ribu orang yang telah mengumpulkan dukungannya bakal kecewa kepada Ahok.

"Jalan terbaik untuk Ahok tetap harus lewat jalur independen, karena mengumpulkan KTP itu bukan hal yang gampang. Anak-anak itu setengah mati ngerjain itu," tuturnya.

Sejak awal, lanjut Hasan, Ahok telah memperlihatkan dirinya berseberangan dengan banyak partai. Teman Ahok muncul lantaran Gubernur DKI itu tidak bisa melanjutkan kepemimpinannya pada periode mendatang.

Hasan mengatakan, dalam beberapa survey menunjukkan bahwa warga DKI lebih menginginkan agar Ahok memilih jalur independen, bukan melalui partai politik.

"Ini juga pelajaran buat partai untuk memperbaiki diri. Kalau tingkat kepercayaan terhadap partai masih rendah, pasti orang seperti Ahok masih dirindukan masyarakat," tandasnya.
(gil)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER