Jakarta, CNN Indonesia -- Gempa bumi yang mengguncang sejumlah wilayah barat Indonesia memaksa masyarakat mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Berdasarkan laporan yang dihimpun
CNNIndonesia.com, warga di sekitar Pantai Purus, Padang, Sumatera Barat, mengungsi ke bangunan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Padang.
"Lantai tiga sekolah memang dibuat sebagai shelter untuk pengungsi tsunami," ujar Corri Saidan (49), seorang warga yang tinggal tidak lebih dari tiga kilometer dari Pantai Purus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darman (56), warga Kelurahan Andalas, Kecamatan Padang Timur, juga merasakan goncangan gempa bumi. Ia dan sanak-saudaranya berhamburan keluar rumah saat gempa terjadi.
Aljufri (60), warga Padang, mengaku sedang mengungsi bersama tujuh orang keluarganya ke Masjid Raya di Jalan Khatib Sulaiman, Padang. "Di sini sudah ramai warga yang mengungsi," katanya.
Gempa berkekuatan 8,3 SR terjadi di 682 kilometer Barat Daya Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Gempa dengan kedalaman 10 kilometer berpotensi tsunami.
"Gempa terjadi pukul 19:49:41 WIB,Lok:5.16 LS,94.05 BT, pada 2 Maret 2016. Potensi Tsunami," kata Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia, Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (2/2).
Kepala Markas Palang Merah Indonesia bagian Sumatera Barat, Muhammad Hidayat, mengatakan beberapa sirene peringatan tsunami di kota Padang berbunyi usai gempa bumi beberapa menit lalu.
"Dari komunikasi teman-teman di radio, beberapa sirene memang berbunyi, salah satunya di kawasan Air Tawar," ujarnya melalui sambungan telepon.
(abm)