BNPB Pastikan Wilayah Sumbar Aman dan Tak Terjadi Tsunami

Megiza | CNN Indonesia
Rabu, 02 Mar 2016 21:26 WIB
Saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Sumatera Barat dan TNI belum menerima adanya laporan kerusakan dari masyarakat pesisir.
Foto: Thinkstock/Morrison1977
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei, menyatakan kondisi pesisir Mentawai hingga Sumatera Barat sejak terjadinya gempa pada 19:49 WIB hingga saat ini terbilang aman. Dia menegaskan, dari laporan petugasnya di wilayah tersebut, tidak mungkin terjadi tsunami.

"Kondisi terakhir kami pastikan aman dan tidak mungkin terjadi tsunami," kata Willem saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (2/3).

Dia mengatakan, saat ini, petugas dari Badan Penganggulangan Bencana Provinsi dan TNI Sumatera Barat belum menerima adanya laporan kerusakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan assesment saat ini BPBD Sumbar dan TNI menyatakan belum ada laporan kerusakan dari masyarakat. Warga di sekitar pesisir Sumatera Barat mengatakan gempa dirasakan lemah," ujarnya.

Meski memastikan kondisi saat ini terbilang aman, Willem menegaskan bahwa peringatan dini tsunami diserahkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). "Untuk pencabutan peringatan dini tsunami itu wewenang BMKG," kata Willem.

Sebelumnya, pihak BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tsunami di sejumlah provinsi di Sumatera. Informasi diterima dari SMS BMKG di Padang dan langsung disampaikan kepada masyarakat di Sumbar, Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Bengkulu, dan Lampung.

Peringatan dini itu menyusul terjadinya gempa berkekuatan 8,3 Skala Richter (SR) pada Rabu, pada pukul 19:49:41 dengan pusat pada 5,61 Lintang Selatan (LS) dan 94,05 Bujur Timur (BT) berjarak 682 km arah Barat Daya Kepulauan Mentawai Sumbar, pada kedalaman 10 km di bawah tanah.

Gempa susulan berkekuatan 7,8 SR 19:49:47 berpusat pada 4,92 Lintang Selatan (LS) dan 94,39 Bujur Timur (BT) pada kedalaman 10 km.

(meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER