Jakarta, CNN Indonesia -- Tudingan deparpolisasi belakangan ini menyerang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan kelompok Teman Ahok karena mereka "ngebet" maju di Pemilihan Kepala Daerah 2017 melalui jalur independen. Namun tudingan tersebut dibantah Basuki dengan mengatakan bahwa mereka semua tak ada yang membenci partai politik.
"Saya pernah undang mereka (Teman Ahok) dan bertanya apakah mereka anti terhadap partai politik, jawabannya tidak," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (8/3).
Ahok, sapaan Basuki, menjelaskan bahwa tindakan yang dilakukan Teman Ahok bukanlah bentuk resistensi terhadap keberadaan partai politik. Menurut dia, usaha Teman Ahok semata-mata dilakukan karena takut tak ada partai politik yang mau mengusung Ahok di Pilkada 2017.
Sebenarnya, lanjut Ahok, Teman Ahok tak masalah jika ada partai politik yang mau meminang dan mengusung sang gubernur di Pilkada 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ketakutan bahwa partai bisa berubah pikiran di menit akhir membuat mereka melakukan ini semua, mengusahakan Ahok maju lewat jalur independen.
"Kalau ada partai yang mencalonkan saya, mereka akan lepas kok, wakilnya juga terserah saya," kata Ahok.
Hanya saja, Ahok melanjutkan, untuk saat ini partai politik yang benar-benar siap mengusung dirinya adalah Partai NasDem. Sayangnya, kursi NasDem di DPRD tidsk cukup untuk mencalonkan sendiri dan itu menambah kekhawatiran Teman Ahok.
"Pengalaman Teman Ahok itu partai politik satu jam terakhir bisa berubah loh. Jadi mereka itu takut saya tak ikut pilkada," ujarnya.
"Jadi anak ini merasa lebih aman mengusung saja, bukannya malah deparpolisasi."
Tak mau anggapan deparpolisasi berkembang, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebelumnya dengan tegas menyatakan akan melakukan perlawanan terhadap hal itu.
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menjelaskan seluruh pihak harus berpikir global bahwa sebuah pemerintahan bisa berjalan karena ada eksekutif dan legislatif. Artinya, partai politik memiliki andil besar dan tak bisa kalah oleh pihak yang masuk dari jalur independen.
"Calon gubernur dari jalur independen adalah cerminan deparpolisasi dan PDIP melawan deparpolisasi," kata Prasetio saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (8/3).
Pria yang akrab disapa Pras tersebut mengatakan tak hanya PDIP saja yang merasa deparpolisasi mulai terasa di Indonesia. Partai-partai lain pun, kata Pras, mulai merasakan hal yang sama.
Menurut dia, Indonesia merupakan bangsa demokratis yang muncul dan dibangun oleh partai politik, bukan oleh kekuatan relawan atau independen. Pras lantas menyindir keberadaan relawan yang dianggap hanya muncul untuk menolong orang yang mereka dukung.
"Relawan itu hanya membantu dan mendukung jagoan mereka. Itu berbeda dengan politik," katanya.
(ama)