Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota Komisi Hukum DPR Junimart Girsang menilai Inspektur Jenderal Tito Karnavian tepat menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), menggantikan Saud Usman.
"Sangat tepat karena ahli di bidang terorisme. Naluri beliau adalah polisi densus. Bisa mencium bau-bau terorisme," ujar Junimart Girsang di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (15/3).
Sebelum menjabat sebagai Kapolda Metropolitan Jakarta Raya, Tito sempat menjabat sebagai Kepala Detasemen Khusus 88 periode November 2009 hingga Oktober 2010. Dia juga menjadi Kepala Kepolisian Daerah Papua periode September 2012 hingga Juli 2014.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal serupa disampaikan Anggota Komisi Hukum DPR Ruhut Sitompul. Menurutnya, Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti melakukan hal tepat dengan memutasikan Tito sebagai Kepala BNPT.
"Cocok itu untuk promosikan dia bintang tiga. Dia sangat berprestasi dan umur yang masih muda," kata Ruhut.
Senada, Ketua DPR Ade Komarudin menilai dengan latar belakang sebagai Kepala Densus 88, BNPT menjadi tempat yang cocok bagi Tito. "Dengan beliau di BNPT yang beruntung ya negara ini," katanya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menerbitkan surat telegram bernomor ST/604/III/2016 tertanggal 14 Maret 2016, yang memutasi Kapolda Metropolitan Jakarta Raya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian, menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Menurut salinan surat telegram yang CNN Indonesia peroleh, Badrodin menunjuk Kapolda Jawa Barat, Irjen Moechgiyarto, untuk menggantikan posisi Tito di Polda Metro Jaya.
Sementara itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta Pane mendukung langkah Polri mengangkat Tito menjadi Kepala BNPT. Neta memperkirakan, Tito akan dilantik besok hari (16/3).
Berdasarkan catatan CNNIndonesia.com, Tito kerap menghadiri pertemuan tertutup di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. Pada rapat-rapat tertutup itu, Menteri Luhut Binsar Pandjaitan sering mengundang Saud Usman dan otoritas intelijen Tentara Nasional Indonesia.
(obs)