Kapolda Sulteng Siap Duet dengan Tito Karnavian di Poso

Yuliawati | CNN Indonesia
Rabu, 16 Mar 2016 14:24 WIB
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan akan segera berangkat ke Poso untuk memimpin langsung Operasi Tinombala.
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi mengatakan akan segera berangkat ke Poso untuk memimpin langsung Operasi Tinombala. (CNN Indonesia/Rinaldy Sofwan Fakhrana).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Irjen Pol Tito Karnavian yang baru dilantik, diyakini akan membantu penangkapan pelaku teror paling dicari aparat keamanan yakni Santoso dan para pengikutnya.

"Saya yakin kehadiran pak Tito Karnavian di BNPT akan sangat membantu penangkapan Santoso dan juga program deradikalisasi di Kabupaten Poso," kata Rudy Sufahriadi dalam silaturahmi dengan jajaran pers di Palu, Rabu (16/3) seperti dilaporkan Antara.

Rudy yang resmi diangkat sebagai Kepala Polda Sulteng pada Selasa (15/3), sudah berkontak dengan Tito Karnavian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau sudah bilang ke saya: 'dinda, kalau saya dilantik jadi Kepala BNPT, nanti kita sama-sama lagi di Poso ya,'" kata Rudy menirukan ucapan Tito.
Tito yang dilantik Presiden Joko Widodo hari ini di Istana Negara, menyatakan akan memprioritaskan pengejaran Santoso.  Saat Tito menjabat sebagai Kapolres di Serang, pernah bertugas dalam satuan tugas Bareskrim di Poso pada 2005 selama 1,5 tahun.

Sementara itu Rudy pernah terlibat dalam pengejaran Santoso saat menjadi Kapolres Poso pada 2005. bahkan Rudy pernah nyaris tewas ditembak teroris anak buah Santoso.

Kepada wartawan Rudy menunjukkan foto Yono Sayur alias Hiban, pelaku teror yang berboncengan sepeda motor dengan Enal Tau, yang menembak dirinya usai menunaikan shalat subuh di Poso pada 2005.
"Yono Sayur ini yang membawa sepeda motor, dan Enal Tau yang menembak saya. Enal Tau sudah tewas tertembak di Aceh beberapa tahun lalu sedangkan Yono Sayur masih bersama Santoso di hutan-hutan Kabupaten Poso," ujarnya.

Rudy mengatakan akan segera berangkat ke Poso untuk memimpin langsung Operasi Tinombala untuk menangkap Santoso dan para pengikutnya.

"Saya akan berkantor di Poso, sedangkan pak Waka (Wakapolda) yang berkantor di sini (Mapolda)," ujarnya.
Sejak Operasi Tinombala digelar pada 10 Januari 2016, Wakapolda Sulteng Kombes Pol Leo Bona Lubis ditunjuk selaku pemimpin operasi yang melibatkan 2.500-an personel Polri dan TNI itu, sehingga ia harus berkantor di Poso. (antara/yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER