Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya berencana melibatkan ahli untuk menyelidiki penyebab kebakaran mesin terapi oksigen hiperbarik di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Mintohardjo, Jakarta, Senin (14/3) lalu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal menuturkan, lembaganya juga akan tetap menyertakan Laboratorium Forensik Polri dan Polisi Militer TNI AL dalam perkara tersebut.
Empat hari sejak ruang hiperbarik di RS Mintohardjo terbakar, kepolisian belum dapat menemukan penyebab kejadian. "Kami masih menyelidiki, belum ada kesimpulan ilmiah," ujarnya di Jakarta, Kamis (17/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iqbal mengatakan, hingga saat ini kepolisian telah memeriksa lima saksi terkait insiden yang menewaskan empat orang itu.
Empat korban meninggal dunia akibat kebakaran di RS Mintohardjo adalah mantan Irjen (Purn) Abubakar Nataprawira, Sulistyo, Edi Suwardi Suryaningrat dan Dimas Qadar Radityo.
Abubakar merupakan mantan kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri. Sementara itu, Sulistyo tercatat sebagai anggota DPD dan ketua PGRI.
Kepala Staf TNI AL, Laksamana Ade Supandi berjanji tidak akan menutupi hasil investigasi atas kebakaran di RS Mintohardjo.
"Saya tegaskan, kami akan terbuka kepada media terkait kasus meledaknya alat terapi tersebut," ujar Ade sehari setelah kebakaran terjadi.
(abm/rdk)