Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Pusat Penerangan Tentara Republik Indonesia Mayor Jenderal Tatang Sulaiman mengungkapkan, helikoper jenis Bell 412 EP milik TNI AD yang jatuh di Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Ahad (20/3) petang tadi merupakan alutsista yang dibeli dari Kanada pada 2012.
"Ini helikopter Bell 412, tadi saya mendapatkan informasi bahwa itu masih dalam kategori helikopter baru. Setahu saya, kalau tidak salah, pengadaan 2012, dari Kanada," ujar Tatang di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.
Tatang menyebutkan, sekitar pukul 17.55 WITA tadi helikoper dengan nomor HA 5171 itu jatuh di perkebunan. Helikopter itu membawa para perwira yang sedang melaksanakan tugas operasi perbantuan kepada Polri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menuturkan, sekitar pukul 17.20 WITA helikopter berangkat dari Desa Napu menuju Poso. Selang 35 menit kemudian, helikopter yang berpenumpang 13 orang jatuh di atas perkebunan di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir. Helikopter tersebut seharusnya mendarat di sebuah stadion sepak bola di daerah itu.
"Perjalanan tadi kalau berangkat 17.20 WITA, kejadian jatuh 17.55 WITA, berarti (jarak antara titik keberangkatan ke posisi jatuh) sekitar 35 menit perjanalan dengan helikopter. Kira-kira demikian," kata Tatang.
Berikut 13 personel TNI yang gugur dalam musibah helikoter tersebut:
1. Kolonel Inf Saiful Anwar (Danrem 132/Tadulako)
2. Kolonel Inf Ontang (BIN)
3. Kolonel Inf Herry (BAIS)
4. Letkol CPM Teddy (Dandenpomad Palu)
5. Mayor Inf Faqih (Kapenrem 132 Tadulako)
6. Kapten dr. Yanto (Demkes Korem132 Tadulako)
7. Prajurit Dua Kiki (ADC Danrem 132 Tadulako)
8. Kapten Cpn Agung (Pilot)
9. Kapten Lettu Cpn Wiradi (Kopilot)
10. Kapten Letda Tito (Kopilot)
11. Sertu Bagus (Mekanik)
12. Serda Karmin (Mekanik)
13. Pratu Bangkit (Avionik)
(obs)