KPK Sepakat Jika Proyek Hambalang Dilanjutkan Pemerintah

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Senin, 21 Mar 2016 19:30 WIB
Meski mendukung proyek tersebut, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menegaskan KPK akan tetap melakukan pengawasan secara ketat.
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menpora Imam Nahrawi (kedua kanan), Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kiri) serta Staf Khusus Presiden Johan Budi (kedua kiri) meninjau lokasi Proyek Wisma Atlet di Bukit Hambalang, Kab.Bogor Jawa Barat, Jumat (18/3). KPK setuju jika proyek ini dilanjutkan dengan pengawasan ketat. (Antara Foto/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang menyatakan pihaknya mendukung pemerintah untuk melanjutkan proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

"Kami terus mengikuti perkembangannya dan setuju dilanjutkan. Tidak masalah dilanjutkan," ujar Saut, Senin (23/3).

Saut mengklaim, dukungan terhadap pemerintah lantaran saat ini KPK telah mengalami kemajuan dalam berbagai sektor, di antaranya dalam hal anggaran, sumber daya, keahlian, hingga teknologi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seluruh hal tersebut, kata Saut, diharapkan mampu meningkatkan peran KPK mengawasi pelaksaan seluruh aktivitas proyek yang dikerjakan oleh pemerintah, termasuk proyek Hambalang yang sedianya akan digunakan untuk Asian Games 2018 mendatang.

"Yang jelas di dalam kasus Hambalang yang tidak kami punya di masa lalu adalah rasa anti korupsi. Nantinya perhitungan ini perlu dikaji secara hati-hati. Perlu hitungan yang profesional dan jauh dari perilaku koruptif," ujarnya.

Lebih lanjut, meski mendukung proyek tersebut, Saut menegaskan KPK akan tetap melakukan pengawasan secara ketat. Pasalnya, jika KPK tidak melakukan pengawasan secara ketat, ia khawatir tindak korupsi dalam proyek tersebut bisa terulang kembali.

"Kami kawal ketat baik syarat teknis dan potensi proyek mubazir. Sebab korupsi kemarin berkaitan dengan struktur tanah yang kontur (salah pilih sejak awal). Sehingga ini menjadi celah untuk perlu ekstra effort dana, sistem, model dan kuantitas material," ujar Saut.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan akan memutuskan kelanjutan proyek Kompleks Hambalang dua pekan mendatang setelah kunjungannya. Keputusan itu diambil setelah pemerintah melakukan kajian atas kelayakan bangunan dan kondisi tanah.

Kasus Hambalang sendiri sudah menjerat sejumlah pihak, yaitu mantan Menteri Pemuda Olahraga Andi Mallarangeng selaku Pengguna Anggaran, mantan Kepala Biro Perencanaan Kemenpora Deddy Kusdinar selaku Pejabat Pembuat Komitmen saat proyek Hambalang dilaksanakan.

Selain itu terdapat pula mantan Direktur Operasional 1 PT Adhi Karya (persero), Teuku Bagus Mukhamad Noor, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Mereka kini mendekam di penjara setelah divonis hakim. Sementara adik Andi Mallarangeng, Choel Mallarangeng saat ini masih berstatus tersangka di KPK. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER