Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan akan menindak tegas aksi
sweeping yang dilakukan siapapun seperti yang terjadi dalam unjuk rasa sopir taksi konvensional siang tadi. Pernyataan ini disampaikannya dalam acara jumpa pers di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Selasa (22/3) sore.
Luhut menegaskan tidak ingin melihat lagi aksi demo yang berujung ricuh. “Kepada taksi Blue Bird, Ekspres, GoJek, Grab semua menahan diri tidak melakukan tindakan seperti tadi melakukan
sweeping. Kami akan tindak tegas,” kata Luhut.
Ia mengaku sudah mendapat arahan dari Presiden Jokowi terkait keadilan dalam masalah transportasi
daring yang berujung pada demo sopir taksi konvensional. Secara khusus, presiden memerintahkannya agar mencermati secara cermat hal ini. Agar masalah ini bisa terselesaikan dengan baik ia menyebut Menkominfo dan Menhub akan duduk bersama dalam hal ini, “Jangan ada provokator. Kami akan tindak tegas,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aspek keamanan dalam unjuk rasa kata Luhut merupakan hak konstitusi setiap warga negara. Aspek lainnya katanya dalam demo harus dilakukan sesuai peraturan undang-undang yang ada. “Jadi ketentuan demo harus ada izin, tempat ditentukan, di depan istana, depan gedung DPR. Dilakukan dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore. Tidak ada
sweeping,” ujar dia.
Luhut menegaskan aparat keamanan akan mengambil tindakan tegas dengan catatan bila aksi unjuk rasa telah keluar dari jalur konstitusi.
Polisi sendiri berhasil mengamankan puluhan pengemudi transportasi berbasis aplikasi online Gojek yang bergerombol di kawasan Senayan, tepatnya di depan Gedung TVRI sore tadi. Mereka diduga akan melakukan balas dendam pada sopir taksi yang beraksi anarkis pada kawanan Gojek.
Anggota Satuan Petugas Gojek, Rohim membantah jika mereka akan melakukan balas dendam. Kendati demikian ia mengakui ada beberapa pengendara Gojek yang diberhentikan sopir taksi dan bajaj hingga dipukuli.
"Mereka ini sebenarnya hanya terpancing informasi yang kurang jelas. Kita sudah imbau jangan sampai terpancing, dari TVRI kita arahkan pulang jangan sampai bentrok," ujar Rohim di Mapolda Metro Jaya, Selasa (22/3).
Namun ketika akan kembali, polisi yang tengah melakukan sweeping kemudian membawa mereka ke Mapolda Metro Jaya. "Hanya diperiksa saja. Kita coba mengarahkan mereka, di sini juga enggak ada yang bentrok," katanya.
(bag)