Hanura Tak Terpengaruh Kehilangan Kader karena Dukung Ahok

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Senin, 28 Mar 2016 14:26 WIB
Dalam beberapa waktu ke depan Hanura akan menerima 30-40 kader baru yang semakin membuat keluarnya dua orang itu tak berpengaruh besar.
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto memberi penjelasan terkait dukungan partainya kepada Basuki Tjahaja Purnama di Kantor DPP, Jakarta, Sabtu (26/3). (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ditinggalkan dua kadernya karena mereka tak setuju partai pimpinan Wiranto tersebut mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pemilihan Kepala Daerah 2017. Hanya saja, Partai Hanura mengaku tidak masalah jika nantinya ada lagi kader yang keluar dengan alasan yang sama.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Hanura DKI Jakarta Muhammad Sangaji menyatakan rapat yang dilakukan di masing-masing tingkatan dewan pimpinan Partai Hanura di DKI Jakarta sepakat untuk mendukung Ahok. Oleh sebab itu seluruh kader harus mematuhi keputusan akhir yang dikeluarkan Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura.

"Kami bicara fakta dan ada bukti tertulisnya bukan sekadar ngomong, seluruhnya sepakat mendukung Ir. Basuki Tjahaja Purnama," kata Sangaji saat dihubungi, Senin (28/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi tak masalah (jika ada kader yang mundur) karena itu pilihan."

Pria yang akrab disapa Ongen tersebut menjelaskan dua orang yang keluar dari Hanura tak akan mempengaruhi sistem kerja Partai Hanura. Apalagi, kata Ongen, dalam beberapa waktu ke depan Hanura akan menerima 30-40 kader baru yang semakin membuat keluarnya dua orang itu tak berpengaruh besar.

Menurut Ongen, Partai Hanura tak pernah memaksa kadernya yang tak mau mendukung Ahok untuk tetap berpolitik di Partai Hanura. Dia hanya memberikan pilihan, apakah mereka mengundurkan diri atau dimundurkan oleh partai.

"Saya sampaikan pada pengurus yang tak sepaham dengan pilihan partai ada tiga pilihan, diam, mengundurkan diri, atau saya mundurkan. Itu bukan ancaman tapi sikap," ujarnya.

Ongen beranggapan tidak mungkin sebuah rumah tangga, dalam hal ini partai, bisa berjalan jika di dalamnya ada yang berpikiran tidak searah karena bisa berimbas pada terganggunya kinerja partai. Oleh sebab itu tiga pilihan itu disampaikan Ongen bagi kader yang tak searah dengan keputusan partai mendukung Ahok.

"Karena bisa mengganggu kinerja (partai) maka saya beri tiga pilihan. Itu sikap saya sebagai pimpinan," ujar Ongen. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER