Jalur Independen Disorot Lantaran Calonnya Berpotensi Menang

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 30 Mar 2016 22:45 WIB
Dengan adanya calon independen partai-partai politik harus terpecut dan lebih semangat untuk mencari penantang bagi calon independen.
Politisi PDIP Maruarar Sirait, politisi Golkar Misbakhun, pakar Psikologi Politik UI Hamdi Muluk, dan Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi ketika menyampaikan hasil Rating Penerimaan Publik terhadap Pemerintahan Jokowi-JK. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peneliti Cyrus Network Hasan Nasbi berpendapat sebenarnya calon kepala daerah yang maju lewat jalur independen tak pernah bermasalah di pemilu-pemilu yang lalu. Namun dia menemukan berbagai alasan kenapa jelang Pemilihan Kepala Daerah 2017 calon independen dipermasalahkan.

Masalah pertama berkaitan dengan lokasi atau daerah tempat calon independen itu muncul, dalam kasus sekarang adalah DKI Jakarta. Hasan menilai status DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia membuat calon independen menjadi isu yang sensitif.

"Sebenarnya ini merupakan fenomena biasa, hanya karena kebetulan terjadi di Jakarta maka jadi berbeda," kata Hasan saat ditemui di Jakarta, Rabu (30/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Hasan, di daerah lain masalah calon independen tak pernah jadi perbincangan saat daerah tersebut menggelar pilkada. Daerah-daerah yang termasuk wilayah jauh dari pusat informasi malah tidak terpengaruh oleh isu tersebut.

Namun karena DKI Jakarta merupakan Ibu Kota Indonesia dan merupakan pusat dari segala informasi maka calon independen mendapat perhatian khusus.

Satu masalah lagi yang dianggap Hasan menjadi penyebab calon independen dipermasalahkan adalah sosok dari calon itu sendiri. Di DKI Jakarta sosok yang berpotensi maju dari jalur independen merupakan petahana dan memiliki peluang besar untuk kembali menang di Pilkada 2017.

Sosok tersebut adalah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok

"Kebetulan juga kandidat perseorangan ini disebut sebagai kandidat terkuat," katanya.

"Mungkin di daerah lain kandidat yang maju bukanlah yang terkuat atau bahkan hanya sebagai pelengkap saja."

Hasan menganggap dengan adanya calon independen partai-partai politik harus terpecut dan lebih semangat untuk mencari penantang bagi calon independen, dalam hal ini calon independennya Ahok.

Karena jika partai politik lama menentukan siapa penantang dari Ahok maka yang dirugikan adalah partai itu sendiri dan Ahok malah semakin diuntungkan apalagi status dia juga merupakan petahana.

"Kalau mereka buang waktu yang untung adalah Ahok karena dia bekerja sekaligus bersosialisasi. Masyarakat melihat kerjanya dia," kata Hasan.

"Sementara partai politik makin lama mereka semakin tak bisa mendekati masyarakat. Mereka akan rugi."

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER