Menteri Anies Imbau Siswa Tidak Percaya Bocoran Jawaban UN

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Senin, 04 Apr 2016 07:52 WIB
Menteri Pendidikan Anies Baswedan berharap siswa tidak mempercayai bocoran soal/ jawaban. Kejujuran dalam menjawab soal-soal UN sangat diutamakan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengimbau siswa tidak menyontek saat Ujian Nasional. (CNN Indonesia/ Gilang Fauzi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 3.302.673 siswa Sekolah Menengah Atas /Sekolah Menengah Kejuruan dan Madrasah Aliyah di seluruh Indonesia hari ini menggelar Ujian Nasional secara serentak.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan berharap siswa yang mengikuti kegiatan UN tidak berbuat curang, apalagi mempercayai bocoran jawaban soal UN.

"Jangan percaya, selalu ada orang yang mau memanfaatkan. Jangan percaya dengan jawaban-jawaban yang tidak jelas, apalagi yang mengaku jawaban dari komputer," kata Anies saat dikonfirmasi detikcom, Senin (4/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies meminta seluruh siswa percaya pada kemampuan diri sendiri dan senantiasa mengawali ujian dengan berdoa. Dia berharap siswa bisa menunjukkan integritas dan rasa percaya dirinya.

"Saya mengingatkan kepada semua untuk tidak melakukan cara-cara yang tidak terpuji sewaktu UN, seperti menyontek atau percaya pada mereka yang menawarkan jawaban," ujar Anies menegaskan.

Hari ini Anies diagendakan memantau proses UN di Surabaya. Seperti diketahui, Kota Pahlawan tersebut merupakan satu-satunya kota yang melaksanakan UN Berbasis Komputer (UNBK) 100 persen.

Kepala Pusat Pendidikan (Kapuspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Nizam mengatakan pelaksanaan UN tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya.

"Jika sebelumnya hanya 594 sekolah, maka pada tahun ini, sekolah yang mengikuti UN Berbasis Komputer (UNBK) berjumlah sebanyak 4.402 sekolah atau sekitar 927.000 siswa," ujar Nizam kepada Antara di Jakarta.

Dia mendorong sekolah lain yang masih menggunakan UN berbasis kertas untuk mulai bisa menerapkan pelaksanaan UNBK. Pelaksanaan UN berbasis komputer dinilai lebih efisien dan dapat meminimalisasi bentuk kecurangan. (gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER