Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan warga Pasar Ikan, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, menolak penggusuran yang dilakukan di aparat gabungan hari ini, Senin (11/4). Meski mendapat penolakan, penggusuran tetap dilakukan dengan mengerahkan sejumlah alat berat dan diamankan petugas.
Seperti diberitakan
Antara, aparat dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol), TNI, dan Polri sudah siaga di lokasi penggusuran sejak pukul 06.30 WIB. Sejumlah warga histeris menolak sambil berteriak dan menangis bahkan pingsan.
Dalam penggusuran ini, alat-alat berat berupa 11 bekhoe, enam shovel, dan 30 truk sampah juga telah disiapkan. Tepat pada pukul 07.00 WIB, ribuan petugas gabungan bersama alat berat mulai bergerak melakukan penertiban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi meminta warga Pasar Ikan menerima kebijakan penggusuran tersebut untuk melakukan revitalisasi.
"Kami berharap warga yang bermukim di lingkungan RT. 001, 002, 011 dan 012 di RW 04 Pasar Ikan menerima kebijakan pemerintah. Dengan begitu proses penataan kawasan bisa berjalan dengan tertib dan aman," kata Rustam di Jakarta, Senin.
Solusi yang diberikan pemerintah Jakarta Utara adalah dengan memindahkan mereka ke rumah susun (rusun) Marunda dan Rawa Bebek. Saat ini, sekitar 310 kepala keluarga (KK) sudah mendapatkan kunci rusun dengan rincian 106 KK di rusunawa Marunda, 188 KK di rusunawa Rawa Bebek, delapan KK di rusunawa Kapuk Muara, lima KK di rusunawa Cakung Barat, dan tiga KK di rusunawa Tipar Cakung.
Hingga saat ini, proses penertiban masih berlangsung. Rustam berharap, proses penertiban dapat berjalan dengan lancar dan kondusif.
Dia juga menginginkan tidak ada perlawanan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang dapat menghambat jalannya penertiban. "Saat ini, para petugas bergerak secara serentak untuk membongkar bangunan di kawasan tersebut. Kami harapkan semuanya berjalan kondusif," tutur Rustam.
(rdk/rdk)