Ketua Yayasan RS Sumber Waras Bungkam usai Diperiksa KPK

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Senin, 11 Apr 2016 21:38 WIB
Kartini Muljadi diperiksa selama hampir 10 jam di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin (11/4).
Kasus RS Sumber Waras yang melibatkan nama Ahok masih diperiksa di KPK. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Yayasan Rumah Sakit Sumber Waras Kartini Muljadi tak berkomentar saat meninggalkan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Senin (11/4).

Kartini baru saja dimintai keterangan terkait penyelidikan dugaan korupsi pengadaan lahan RS Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Kartini dimintai keterangan oleh penyidik KPK selama hampir 10 jam, sejak pukul 09.50 WIB. Kartini yang menggunakan alat bantu kursi roda tidak menjawab saat ditanya awak media soal statusnya dalam dugaan perkara itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga mengelak ketika disinggung soal rencana pemeriksaan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok oleh KPK terkait statusnya sebagai Kuasa Pengguna Anggaran dalam kasus yang sama.

"Saya sakit, sakit, sakit," ujar Kartini singkat, tak mau diganggu.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Laode Muhamad Syarif mengaku belum bisa berkomentar atas pemeriksaan itu. Ia hanya menjelaskan, saat ini penyidik masih menganalisa keterangan soal dugaan korupsi pengadaan lahan RS Sumber Waras dari sejumlah pihak, termasuk Kartini.

"Iya Kartini sebagai terperiksa. Tapi saya belum mengetahui detail yang didapatkan penyidik KPK," ujar Laode dalam pesan singkat kepada media.

Sebelumnya, Badan Pemeriksa Kuangan (BPK) menemukan adanya perbedaan harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) pada lahan di sekitar RS Sumber Waras di Jalan Tomang Utara dengan lahan rumah sakit itu sendiri di Jalan Kyai Tapa.

BPK menaksir ada kerugian negara sebesar Rp191 miliar. Dalam laporannya, BPK meminta Ahok membatalkan pembelian. Namun Ahok ngotot membeli lahan pembangunan RS Sumber Waras.

Ahok pun dilaporkan ke KPK karena dituding menyelewengkan pembelian lahan untuk pembangunan rumah sakit pemerintah seluas 3,7 hektar itu.

Namun, Ahok justru berencana memperluas rumah sakit tersebut apabila ada sejumlah pihak yang menjual lahan seluas 7,5 hektar itu di tengah Kota Jakarta. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER