Jakarta, CNN Indonesia -- Kantor Pemadam Kebakaran Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) termasuk yang rutin melakukan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan bencana. Ini dilakukan supaya angka kejadian kebakaran di kota itu berkurang.
Saat ini kebakaran di tujuh wilayah yang ada di Tangsel masih sering terjadi. Kepala Kantor Damkar Kota Tangsel, Agus Budi Darmawan mengatakan, dari data selama 2015, tercatat ada 91 kasus kebakaran.
“Akibat bencana tersebut dipastikan telah menyebabkan kerugian harta benda. Kalau ditaksir total kerugiannya mencapai puluhan miliar rupiah,” kata Agus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
90 persen penyebab utama kebakaran akibat hubungan arus pendek listrik atau korsleting. Sedangkan 10 persen disebabkan oleh faktor kelalaian manusia (human error).
Melihat hal itu, Kantor Damkar Kota Tangsel menurutnya terus berkomitmen untuk memberikan pelayan terbaik bagi masyarakat Kota Tangsel dan sekitarnya.
Sesuai standar operasional pelayanan (SOP), petugas pemadam kebakaran telah tiba di lokasi minimal 15 menit setelah insiden kebakaran dilaporkan. Tekad pelayanan prima tersebut sesuai dengan 5 Panca Dharma tentang tugas pemadam kebakaran. Yakni Pencegahan dan Pengendalian, Pemadaman, Penyelamatan (baik kepada korban manusia maupun harta benda), Pemberdayaan masyarakat, dan Pemadaman Khusus Bahan-bahan Berbahaya.
Agus optimistis pada formasi pasukan pemadam kebakaran yang ada. Didukung sebanyak 117 personel tenaga lapangan, serta 30 orang petugas administrasi, total petugas sebanyak 147 orang cukup ideal
Mereka didukung oleh kesiapan armada 14 unit truk brainweer ukuran sedang dan kecil sesuai akses jalan di Kota Tangsel.
“Di internal kami juga ada program peningkatan kualitas SDM petugas damkar Tangsel melalui Bimtek pemadam 1 dan 2 tingkat dasar. Instrukturnya langsung dari Kementerian Dalam Negeri, di mana lokasi Diklat bagi semua petugas damkar di Kota Bandung dan Kota Depok,” katanya.
Seperti yang tertulis di Panca Darma pemadam kebakaran yaitu pencegahan dan pengendalian, hal itu menjadi program unggulan atau primadona. Program ini diprioritaskan melalui sosialisasi pencegahan kepada seluruh elemen masyarakat dan bagi para pemangku kepentingan, baik di setiap kelurahan kecamatan dan sekolah-sekolah di Kota Tangsel.
Agus menjelaskan, secara periodik dan berkesinambungan pihaknya terus menggulirkan program sosialisasi kepada masyarakat umum. Seperti melalui pelatihan pelatihan bimbingan teknis maupun simulasi penanggulangan bahaya kebakaran di gedung-gedung lokasi sentra kegiatan perekonomian.
Kegiatan itu diharapkan mampu memberikan edukasi deteksi dini ketika menghadapi insiden yang berpotensi terjadinya kebakaran.