Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok marah dituding tak pernah berdialog dengan masyarakat, terutama dalam keputusan penggusuran. Namun, Ahok menyatakan, dia berdialog tidak secara sembarangan.
Ahok mencontohkan, dia memikirkan keselamatan dirinya saat berdialog.
"Kalau minta saya datang ke markas untuk dialog, niat kamu apa? Tiba-tiba orang lempar batu ke saya ngajak berantem, dialog saya jawab tidak?" kata Ahok di Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/4).
Komentar Ahok menanggapi beredarnya foto di media sosial yang menyindirnya tak pernah berdialog dengan masyarakat dan hanya mau bertemu dengan pengusaha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok juga tak mau dibilang pengecut lantaran membawa polisi dan tentara saat bertemu warga. Ia berdalih aparat dikerahkan untuk mengamankan dia jika ada serangan mendadak.
"Kalau kamu lempar saya dan saya lempar batu dibilang menganiaya. Kalau saya diam, berdarah-darah ditimpukin. Kamu kira saya bodoh dan pengecut?" ucapnya.
Ahok mengklaim saban pagi ia bertemu dengan tamu-tamunya yang berasal dari kalangan masyarakat biasa. Mantan Bupati Belitung Timur ini juga mengaku telah mengajak warga Kampung Pulo untuk berdialog sebanyak tiga kali.
"Kalau di Kampung Pulo saya ngundang dialog dua atau tiga kali, tanya konsepnya seperti apa Kampung Pulo maunya apa," katanya.
(yul)