Kunjungan Jokowi ke Uni Eropa Prioritaskan Kerja Sama Maritim

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Jumat, 15 Apr 2016 22:10 WIB
Pemerintah Indonesia akan mengunjungi empat negara Uni Eropa, 17 hingga 23 Maret mendatang.
Setelah beberapa negara Eropa mengunjungi Indonesia, Jokowi dan tim pemerintah Indonesia akan balas berkunjung dengan serangkaian agenda kerja sama. (CNNIndonesia/Utami Diah Kusumawati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia berencana melakukan kunjungan ke empat negara anggota Uni Eropa pertengahan Maret ini. Kunjungan tersebut difokuskan meningkatkan kerja sama terutama di bidang vokasional dan maritim.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, kunjungan dititikberatkan pada kerja sama ekonomi. Presiden Joko Widodo, ujarnya, ingin kunjungan pemerintah Indonesia kali ini tidak sekadar basa-basi atau bersifat balasan, karena beberapa negara Eropa telah lebih dulu berkunjung ke Indonesia.

"Presiden Joko Widodo menegaskan dalam pertemuan bisnis ini harus ada sesuatu yang done, bukan sekadar kunjungan," ujar Pram di Kantor Presiden, Jumat (15/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kunjungan ke empat negara Uni Eropa tersebut rencananya akan dilakukan pada 17 Maret hingga 23 Maret. Sebelumnya, delegasi Uni Eropa Federica Mogherini telah lebih dulu mengunjungi Presiden Joko Widodo pada awal April lalu.

Selain delegasi Uni Eropa, pemerintah Indonesia juga menerima kunjungan kehormatan dari Kerajaan Belgia yang langsung dipimpin oleh H.R.H. Putri Astrid, pada pertengahan Maret lalu.

Saat itu, Putri Astrid turut membawa 300 pengusaha di 127 perusahaan untuk menjajaki peluang kerja sama bidang ekonomi dan perdagangan di Indonesia.

Pramono mengatakan, peningkatan kerja sama antara Uni Eropa dan Indonesia kali ini bukan hanya ditekankan pada bidang vokasional dan maritim. Isu politik mutakhir seperti Timur Tengah dan terorisme juga menjadi pokok bahasan kunjungan Presiden.

"Tapi kita telah mencanangkan maritim sebagai prioritas. Makanya, nanti akan ada kerja sama maritim dengan beberapa negara di Eropa," ujarnya.

Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan, salah satu hasil konkret yang ingin dicapai pemerintah Indonesia dalam kunjungan ke Eropa adalah pengentasan tahap awal dari negosiasi Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (UE CEPA).

Perjanjian tersebut, ujarnya, merupakan perjanjian perdagangan dan kerja sama ekonomi raksasa yang menyangkut 28 negara anggota Uni Eropa. Angkanya sebesar US$18,5 triliun per tahun.

"CEPA ini cakupan sangat luas dan tadi ada beberapa poin dilaporkan di sidang kabinet, akan ada 14 titik isu negosiasi yang akan kita bawa," kata Lembong, tanpa mengelaborasi lebih lanjut isu apa saja yang akan dibawa pemerintah. "Sifatnya tertutup dan rahasia, tidak bisa saya umumkan."

Sementara itu Wakil Menteri Luar Negeri, AM Fachir mengatakan, kunjungan yang dilakukan pemerintah Indonesia ke Eropa bukan hanya akan memperkokoh kemitraan dengan Uni Eropa. Kunjungan tersebut akan menampilkan citra Indonesia sebagai negara yang terbuka dan kompetitif.

"Pertemuan antara Presiden dengan tiga kepala komisi Eropa, Dewan Eropa dan Parlemen Eropa suatu pengakuan pentingnya Indonesia untuk mempromosikan kemitraan dengan Uni Eropa," kata Fachir.

Selain melakukan pertemuan bisnis, ujar Fachir, Jokowi juga dijadwalkan melakukan kunjungan lapangan ke pusat vokasional di Belanda yang menyangkut pelabuhan. (utd/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER