Ahok: Mana Berani Sanusi Kasih Tahu Ketemu Aguan?

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Rabu, 20 Apr 2016 10:33 WIB
"Ini berantem beneran ini. Sanusi ketemu sama saya makan mana berani ngomong kalau dapat uang dari bos ini bos ini? Mau saya rekam?" kata Ahok.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tak tahu-menahu soal pertemuan antara Bos PT Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan dengan Ketua Komisi D DPRD M Sanusi yang membahas reklamasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku tak tahu-menahu soal pertemuan antara bos PT Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan dengan Ketua Komisi D DPRD Jakarta M Sanusi yang membahas reklamasi.

"Kalian pikir saya dan DPRD lagi main sinetron? Ini berantem beneran ini. Sanusi ketemu sama saya makan mana berani ngomong kalau dapat uang dari bos ini bos ini? Mau saya rekam?" kata Ahok di Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (20/4).

Ahok menjelaskan hubungannya dengan pihak legislatif tak mulus dan kerap adu mulut dan betengkar. Alhasil, jika ada manuver politik untuk mengamankan suatu hal pun tak akan saling memberi tahu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan tersebut dibeberkan oleh pengacara Sanusi, Irsan Gusfriato. Irsan menyebut kliennya diundang oleh Ketua Badan Legislasi Daerah DPRD DKi Jakarta M Taufik ke rumah Aguan di kawasan Pluit, Jakarta, untuk menjelaskan teknis Raperda Reklamasi yang diajukan pemerintah.

Taufik, Sanusi, Aguan, bersama Presdir PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja pun bertemu pada Januari 2016 lalu. Di saat yang bersamaan, pembahasan raperda ini mengalami kebuntuan di DPRD DKI Jakarta.

Eksekutif dan legislatif belum satu suara terkait kewajiban pengembang untuk membayar kontribusi tambahan sebanyak 15 persen dari lahan yang dapat dijual dikalikan Nilai Jual Obyek Pajak. Aguan dan Ariesman merupakan pengembang yang menggarap pulau reklamasi.

Anak perusahaan Agung Sedayu, PT Kapuk Naga Indah, menggarap proyek A, B, C, D, dan E sementara anak perusahaan Agung Podomoro yakni PT Muara Wisesa Samudra menjalankan protek reklamasi di Pulau G.

"Mana berani DPRD Kasih tahu saya? Kalau saya tahu malah rusak. Jujur saja, mana berani sih DPRD kasak-kusuk kasih tahu saya?" kata Ahok.

Di tengah pembahasan yang macet, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencokok Sanusi bersama anak buah Ariesman, Trinanda Prihantoro. Kedua orang ini bersama Ariesman ditetapkan sebagai tersangka suap Raperda Reklamasi. Sanusi diduga menerima Rp2 miliar dari Ariesman terkait Raperda ini. Kini lembaga antirasuah tengah mengembangkan penyidikan ke sejumlah pihak. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER