Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menunjukkan kekesalannya dalam rapat penanganan pascabanjir dan pencegahan banjir di Balai Kota Jakarta, Jumat (22/4).
Basuki alias Ahok marah dengan kinerja anak buahnya dalam menanggulangi banjir di Jakarta. Menurutnya, salah satu penyebab banjir, terutama di Jakarta Utara adalah kesalahan dalam pengaturan air.
"Ini kacau balau menurut saya, cuma karena masalah ngatur air, buka tutupnya enggak tepat waktu," kata Ahok dengan nada tinggi dalam rapat tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ahok, jika dapat menghidupkan pompa tepat waktu wilayah Pademangan dan Gunung Sahari, Jakarta Utara tidak akan tergenang. Berdasarkan laporan yang diterima Ahok dari Wali Kota Jakarta Utara Rustama Effendi menyebut air laut masuk. Ahok menepis anggapan tersebut.
"Yang pasti Pak Wali Utara jangan percaya lagi teori air laut masuk, enggak ada ya. Saya jelasin, tidak ada sekarang istilah air laut masuk mutar pompa," ujar Ahok.
Ahok juga meminta setiap petugas untuk saling komunikasi antarwilayah untuk menanggulangi banjir.
"Saling kontak. Timur, barat, tengah harus kompak," tutur Ahok.
Dia meminta setiap wilayah untuk saling bekerja sama setiap wilayah. "Barat ada mobil ngak? Boleh bantu timur ngak? Kenapa ngak bantu? Harus gitu cara kerja," ujar Ahok.
Ahok juga menekankan tidak ingin lagi melihat jalan utama di Jakarta seperti Jalan Gatot Subroto dan Jalan Sudirman terendam banjir.
"Saya enggak mau denger Gatot Subroto, Sudirman, apapun itu tenggalam. Turunin pasukan biru semua, suruh cek semua," kata Ahok.
Selain Rustam, hadir dalam rapat tersebut Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi, Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, Dinas Tata Air, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
(obs)