Megawati Cerita Jatuh Bangun Pimpin PDIP

Alfani Roosy Andinni | CNN Indonesia
Jumat, 22 Apr 2016 21:12 WIB
PDIP, kata Megawati Soekarnoputri, telah menapaki jalan yang terjal dalam sejarah kepartaian di Indonesia --bungkam, terpuruk, bangkit, terpuruk lagi.
PDIP, kata Megawati, telah menapaki jalan yang terjal dalam sejarah kepartaian di Indonesia --bungkam, terpuruk, bangkit, terpuruk lagi. (ANTARA/Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- Megawati Soekarnoputri mengisahkan perjalanannya memimpin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di hadapan peserta International Congress Asia Political Parties (ICAPP) yang berkumpul di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

"Saya telah memimpin partai politik PDIP dari suatu masa yang sangat sulit pada tahun 1993. Kami telah menapaki jalan yang terjal dalam sejarah kepartaian di Indonesia. Kami bungkam, terpuruk, bangkit, terpuruk lagi," kata Megawati, Jumat (24/4).

Mega berkata, butuh usaha besar menghadapi segenap romantika, dinamika dan dialektika di pemerintahan maupun luar pemerintahan, sampai akhirnya kembali memperoleh kepercayaan rakyat menjadi partai pemenang Pemilu Legislatif 2014.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu sebabnya kami mampu mengusung sekaligus memenangkan Presiden dan Wakil Presiden dalam pemilu pada tahun yang sama. Namun perjuangan kepartaian tidak selesai dengan memenangkan pemilu. Tanggung jawab yang besar justru ketika berada di dalam pemerintahan," ujar Mega.

Tujuan mendirikan dan membangun partai politik, kata Mega, bukan hanya mengejar kekuasaan. Meski demikian ia mengakui kekuasaan sangat penting sebagai sarana melapangkan perjuangan untuk menyejahterakan rakyat.

"Namun tugas dan tanggung jawab partai politik yang sesungguhnya adalah berjuang. Berjuang untuk membebaskan rakyat dan bangsa dari penjajahan dalam bentuk apapun yang menyebabkan ketertindasan, kemiskinan dan kebodohan," ucap Presiden Republik Indonesia kelima itu.

Hal itulah, kata Mega, yang menjadi landasan filosofis dan historis berdirinya partai-partai di belahan dunia ketiga dan negara paskakolonial, terutama Asia, Afrika dan Amerika Latin.

"Dengan demikian, partai bukan sekadar mesin elektoral. Bagi kami, partai adalah alat pembebasan. Itulah motif dan orientasi otentik pendirian partai yang seharusnya selalu disadari, diyakini, dan selalu dipegang teguh," kata Mega.
Kerja sama antarpartai politik melalui ICAPP diyakini Mega dapat mengurangi persoalan terorisme, kejahatan di sektor keuangan dan perbankan, srta narkotika dan perdagangan manusia yang tak mungkin diselesaikan sendiri oleh satu negara.

“Partai politik memiliki peran strategis untuk mewujudkan cita-cita tersebut dan itu bukan cita-cita yang mustahil," ujar Mega.

Senada, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan, Kongres ICAPP merupakan momentum untuk meningkatkan kualitas rakyat. Kerja sama partai politik antarnegara dapat mengurangi kemiskinan yang diakibatkan oleh inflasi yang menghambat pertumbuhan ekonomi.

"Permasalahan yang dihadapi semakin besar karena kami belum berhasil mengatasinya," kata Ical dalam pidatonya.

Indonesia menjadi tuan rumah Kongres ICAPP. Perhelatan akbar ini akan digelar hingga Minggu. Selain Megawati dan Ical, para ketua umum partai politik yang hadir adalah Wiranto dari Hanura dan Romahurmuziy dari PPP. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER