Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengklaim hubungannya dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri lebih erat dibanding relasi antara dia dengan PDIP selaku partai politik pimpinan Megawati.
"Hubungan aku dengan Mega melampaui partai politik. Hubunganku dengan Ibu Mega kan seperti kakak-adik. Makanya kalau PDIP marah sama saya, saya bilang 'Gue bukan orang PDIP kok. Gue orangnya Bu Mega,'" kata Ahok saat menghadiri peluncuran buku Megawati yang berjudul 'Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat' di Jakarta, semalam.
Penjelasan Ahok mengenai hubungannya dengan Megawati itu disampaikan sang Gubernur setelah mendengar celutukan Presiden RI kelima itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya saat melihat Ahok, Megawati berucap, "Nah, itu Pak Ahok datang. Saya heran juga dia datang. Soalnya ada ‘sampingannya’ yang bully saya tuh.”
Keharmonisan atau ketidakharmonisan hubungan Ahok dan Mega menjadi sorotan menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017. Ahok, meski berniat maju dari jalur independen, sejauh ini telah mengantongi dukungan dari dua partai politik, yakni NasDem dan Hanura.
Sementara PDIP belum diketahui akan mendukung Ahok atau tidak. Ahok yakin Megawati akan memutuskan ihwal mendukungnya atau tidak, pada momen yang tepat.
Saat ini, kata Ahok, Megawati masih menunggu rampungnya pembahasan revisi Undang-Undang Pilkada di DPR lebih dahulu.
"Ibu Mega sudah bilang berkali-kali, untuk menentukan mendukung (calon dalam pilkada) butuh waktu. Ibu juga bilang mau menunggu (revisi) UU Pilkada selesai. Ibu juga tidak ingin (memutuskan) terlalu cepat. Dari dulu kan Ibu enggak pernah putusin cepat. Ibu punya strategi yang kita tidak mengerti," kata Ahok.
Saat menggelar lelang bukunya semalam, Megawati beberapa kali menyindir Ahok. Sindiran pertama diberikan saat Mega menjadi pembicara bersama 22 penulis bukunya. Selanjutnya Mega kembali melontarkan sindiran di pengujung acara.
Ia mengatakan enggan menarik dana lelang gotong royong dari Ahok, padahal pada saat bersamaan Megawati meminta tokoh-tokoh lain yang hadir pada acara peluncuran bukunya untuk ikut menyumbangkan uang.
"Kalau (minta ke) yang itu (Ahok), nanti saya di-
bully lagi. Nanti saja. Tunggu tanggal mainnya," kata Megawati.
Sampai saat ini PDIP belum memastikan siapa bakal calon gubernur Jakarta yang akan mereka dukung atau usung dalam Pilkada Jakarta mendatang. Para pengurus partai itu berkata masih ada proses yang harus ditempuh sebelum keputusan mendukung salah satu bakal calon ditetapkan.
(agk)