Kapolri: Lapas Kelebihan Penghuni Harus Diatasi

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Sabtu, 23 Apr 2016 20:08 WIB
Ruang gerak dan fasilitas yang minim, menurut Badrodin, rentan menimbulkan tekanan psikologis bagi para narapidana.
Petugas kebakaran memadamkan api yang membakar bangunan Lapas Klas II A Banceuy Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/4). Kebakaran diduga akibat kerusuhan para warga binaan karena meninggalnya satu warga binaan. (ANTARA FOTO/Agus Bebeng)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, persoalan kelebihan kapasitas di lembaga pemasyarakatan harus segera terselesaikan.

Badrodin menilai, lapas yang sempit merupakan pemicu kerusuhan dan persoalan keamanan lainnya di dalam lapas.

"Memang hampir seluruh lapas ini overload sehingga harus dicari jalan keluarnya," kata Badrodin di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (23/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badrodin menuturkan, persoalan kelebihan penghuni lapas dan fasilitas yang minim rentan menimbulkan tekanan psikologis bagi narapidana.
Terkait pengamanan lapas-lapas di seluruh Indonesia, ia berkata, lembaganya akan menunggu koordinasi Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Hamonongan Laoly.

Sabtu siang tadi, Yasonna Laoly mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan Klas II A, Banceuy, Bandung, Jawa Barat. Kunjungan Yasonna tersebut berkaitan dengan kerusuhan yang terjadi di penjara tersebut, Sabtu pagi tadi.
Untuk mencegah timbulnya kericuhan serupa pada waktu mendatang, Yasonna menginstruksikan otortitas Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat untuk menggelar pelatihan ulang bagi para pengelola LP Banceuy.

Tak hanya itu, Yasonna juga meminta Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Kanwil Jawa Barat memperbaiki akses masuk-keluar LP Banceuy.

Menurutnya, penjara yang telah berdiri sejak zaman pemerintah kolonial Belanda itu juga harus memiliki anggaran cadangan untuk membiayai pengeluaran tenaga listrik dan pasokan air.

Kerusuhan terjadi di Lapas Banceuy, pagi tadi. Sejumlah narapidana mengamuk dan membakar penjara. Mereka diduga marah karena rekan mereka ditemukan tewas.
(swo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER