Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra berterima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Yusril berterima kasih karena ia menganggap Ahok, sapaan Basuki, sering memberinya 'panggung' gratis untuk berbicara mengenai masalah-masalah di ibu kota.
Salah satu bentuk pemberian 'panggung' dari Ahok terhadap Yusril ada dalam persoalan mundurnya Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi, Senin (25/4). Menurut Yusril, tudingan Ahok terhadap Rustam yang disebut dekat dengan dirinya justru membuatnya bersyukur.
"Iya makin di-
black campaign kan Pak Ahok lagi-lagi membuat panggung buat saya. Pak Ahok kan sudah bilang, jangan bikin panggung buat Yusril. Tapi tiap hari omongan dia bikin panggung buat saya. Ya saya terima kasih kepada Pak Ahok yang sudah membuatkan panggung gratis untuk saya," kata Yusril sambil tertawa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok sebelumnya menyindir Rustam berada di pihak Yusril. Sindiran ini muncul lantaran ada warga yang tinggal di bawah jembatan layang Ancol namun tak segera diusir oleh Rustam.
"Ini Pak Wali Kota (Rustam) saya selalu bilang 'Pak Wali, kalau saya suruh usir orang itu, wah
ngeyel-nya
ngeles. Jangan-jangan satu pihak sama Yusril ini," kata Ahok dalam rapat penanganan banjir di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/4).
Peserta rapat tertawa mendengar tudingan canda Ahok kala itu. Sementara Rustam menepisnya dengan menggerakkan telapak tangan.
Namun, tudingan canda Ahok saat itu disinyalir menjadi sebab mundurnya Rustam dari jabatan Wali Kota Jakarta Utara. Rustam pun menuliskan kekecewaan melalui laman media sosial Facebook-nya Sabtu (23/4).
Di sana, Rustam menulis secara tersirat bahwa ia kecewa dengan fitnah dan tuduhan yang diberikan Ahok.
"Dengan ini saya katakan bahwa tuduhan saya bersekutu dengan Pak Yusril adalah tidak benar," tulis Rustam.
Baik Yusril maupun Rustam juga telah mengaku tak saling mengenal satu sama lain. Mereka berkeras tak pernah bertemu, berkomunikasi, dan berbicara satu sama lain.
(obs)