Ahok Ingin Segera Teken Proyek untuk Serapan Anggaran

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Rabu, 27 Apr 2016 15:08 WIB
Penyerapan anggaran masih belum sesuai target. Banyak kontrak proyek infrastruktur yang baru dimulai pada Mei 2016 mendatag.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat meresmikan pembangunan fly over Semanggi di Jakarta, Jumat (8/4). (CNN Indonesia/Aghnia Adzkia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin segera menandatangani sejumlah kontrak proyek untuk percepatan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang hingga kuartal satu berkisar pada angka 13,86 persen.

"Harusnya percepatan itu bisa dengan beli lahan. Kami juga fokus di bangunan, jembatan, dan rumah susun," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/4).

Ahok mengakui penyerapan anggaran masih belum sesuai target. Alasannya, banyak kontrak proyek infrastruktur yang baru dimulai pada Mei 2016 mendatag.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan juga butuh konsolidasi," ucapnya.

Merujuk data pemerintah DKI, total belanja daerah hingga 22 April 2016 yakni sebanyak Rp8,3 miliar yang terdiri dari belanja tidak langsung sebanyak Rp5,63 miliar dan belanja langsung sebanyak Rp2,67 miliar. Belanja tidak langsung meliputi belanja pegawai, belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, bantuan keuangan kepada kabupaten atau kota dan belanja tidak terduga. Sedangkan untuk belanja langsung seperti belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja modal.

Sementara itu, untuk pendapatan daerah, pemerintah baru mengantongi sebanyak Rp13,1 miliar atau sekitar 22,2 persen. Pendapatan ini terdiri dari pendapatan asli daerah sebanyak Rp8,9 miliar, dana perimbangan Rp2,84 miliar, dan pendapatan sah lainnya sebanyak Rp1,356 miliar.

Untuk menggenjot pemasukan daerah, Ahok berencana untuk menguatkan pertumbuhan ekonomi di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. "Kami lewat Bank DKI (salurkan modal) ratusan miliar lebih. Target kami suntik Rp1 triliun untuk UMKM," ucapnya.

Meski demikian Ahok tak memungkiri penyaluran dana UMKM kerap terhambat lantaran sejumlah bank tak percaya dengan rencana bisnis dari pengusaha UMKM. Terlebih, sejumlah pengusaha juga telat untuk mendaftarkan untuk permohonan bantuan modal. "Kalau tidak berubah perilakukanya, bisa tidak saya kasih kredit?" kata Ahok. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER