Putra Baasyir Sebut Tudingan Ayahnya Marah ialah Fitnah

Bagus Wijanarko | CNN Indonesia
Rabu, 27 Apr 2016 15:44 WIB
Abdul Rahim Baasyir, putra Abu Bakar Baasyir, berkata ayahnya tak suka kekerasan. Menurutnya, tak benar Baasyir marah saat diminta bawa bom bunuh diri.
Abdul Rahim Baasyir menyatakan Ketua Umum PBNU, Said Agil Siroj telah melakukan fitnah soal pernyataan Abu Bakar Baasyir hanya bisa menyuruh aksi bom bunuh diri. (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria).
Jakarta, CNN Indonesia -- Abdul Rahim Baasyir, anak bungsu Abu Bakar Baasyir menyatakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Agil Siroj telah melakukan fitnah. Pernyataan lelaki yang akrab disapa Iim itu mengomentari pernyataan Said yang mengatakan Abu Bakar hanya bisa menyuruh anak buahnya untuk meledakkan diri dengan bom dalam aksi teror.

Said mengatakan Baasyir malah marah saat anak buahnya meminta dirinya mencoba lebih dulu aksi bom bunuh diri. Menurut Iim, seharusnya Said melihat fakta terlebih dulu. “Said Aqil telah melakukan fitnah. Malah sebaliknya Ustad Abu itu anti dengan aksi kekerasan,” kata Iim ketika dihubungi CNNIndonesia.Com, Rabu (27/4).

Iim menyebut pernyataan Said sebagai omongan tak ada isi. Keluarga besar Baasyir katanya tidak perlu mendengar pernyataan seperti ini. Fakta bahwa pengasuh Pondok Pesantren Ngruki, Solo itu anti kekerasan menurut Iim bisa dilihat dari kejadian teror bom di Sarinah pada 14 Januari silam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iim menceritakan setelah mengetahui bom Thamrin, Baasyir marah. “Sarinah itu apa? Itu yang terlibat harus membayar Diyad atau bayaran meminta ampun sama Allah atas kesalahan pembunuhan. Jika tidak mampu, si pelaku harus puasa dua bulan,” kata Iim menirukan ucapan Abu Bakar.

Alasan Baasyir menolak aksi kekerasan karena Indonesia adalah daerah damai. “Daerah yang harus didakwahi. Kecuali dalam perang bunuh-bunuhan. Itu sikap beliau,” ujar Iim.

Iim mengaku terakhir bertemu Baasyir di Lapas Gunung Sindur pada Ahad (17/4). Pertemuan itu berlangsung lima menit. Ustad panggilan akrab ABB mengaku suasana di Sindur lebih baik daripada di LP Pasir Putih, Nusakambangan. “Kami menyayangkan adanya kamera CCTV di ruangan ustad. Masa orang sudah sepuh masih diawasi seperti itu,” kata dia.

Baasyir saat ini tengah meringkuk di Lembaga Permasyarakatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Ia divonis 15 tahun penjara karena diduga terlibat dalam pelatihan militer di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh pada 2011 lalu. (bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER