Perpindahan Lapas Abu Bakar Baasyir Belum Diketahui Keluarga

Vega Probo | CNN Indonesia
Sabtu, 16 Apr 2016 10:29 WIB
Pihak keluarga belum mengetahui bila Abu Bakar Baasyir akan dipindahkan dari Lapas Nusakambangan ke Lapas Gunung Sindur.
Abu Bakar Baasyir (Dimas Ardian/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir akan dipindahkan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Pasir Putih Nusakambangan ke Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Demikian kabar yang dilansir Detikcom, pada Sabtu (16/4).

Sejauh ini, belum ada informasi resmi terkait pemindahan tersebut. Namun berdasarkan pantauan Detikcom di Dermaga Wijayapura, Cilacap, sejak pukul 05.27 WIB, puluhan anggota Brimob bersenjata tampak berjaga di tempat penyeberangan menuju Pulau Nusakambangan itu.

Sebuah mobil milik Brimob menyeberang menuju Pulau Nusakambangan. Sementara itu, puluhan polisi juga tanpak berjaga di pintu masuk menuju Bandara Tunggul Wulung, Cilacap. Sejumlah wartawan yang hendak masuk menuju bandara tersebut tidak diizinkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana tertulis dalam surat perintah pemindahan yang diterima Detikcom, rencananya Baasyir akan dipindah seusai apel dari Kepolisian Resor Cilacap pada 08.00 WIB. Tidak dijelaskan lokasi pemindahan, namun diperkirakan, Abu Bakar Baasyir akan dipindahkan menggunakan pesawat.

Beredarnya informasi pemindahan Abu Bakar Baasyir berbarengan dengan pemindahan Freddy Budiman, terpidana mati kasus narkoba dari Gunung Sindur menuju Nusakambangan. Informasi dari dalam Lapas menyebutkan proses pemindahan sudah berlangsung tadi pagi.

Keluarga Belum Mendapat Kabar

"Belum ada pemberitahuan. Bahkan lawyer juga tidak diberitahu. Kami malah tahunya dari media. Kalaupun benar akan dipindahkan, kami juga bingung akan dipindah ke mana," ujar putra Baasyir, Abdul Rochim Baasyir atau akrab disapa Iim saat dihubungi di Solo, pada Sabtu (16/4).

Pada Rabu lalu (13/4), Iim menjenguk ayahnya ke Lapas Pasir Putih Nusakambangan. Diakui Iim, ayahnya tidak menceritakan soal pemindahan ke Lapas Gunung Sindur, Bogor, dalam waktu dekat, sebagaimana diberitakan oleh media massa. Iim menduga, ayahnya belum mengetahui soal pemindahan itu.

"Pemerintah selama ini memindah-mindahkan beliau juga tidak pernah memberitahu kami, baru setelah dipindahkan biasanya ada pemberitahuan. Kami dari keluarga ini merasa seperti tidak pernah dianggap. Namun memang kemarin saat saya jenguk, beliau menerima beberapa tamu. Katanya dari BNPT. Saya tidak tahu yang dibicarakan, apakah terkait rencana pemindahan itu atau bukan," kata Iim kepada Detikcom, pada Kamis (14/4).

Jika benar ada pemindahan, Iim berharap, pihak keluarga diberitahu dan di lapas yang baru nanti, ayahnya diperlakukan lebih manusiawi dan diperbolehkan menjalankan ibadah.

Diakui Iim, ayahnya kerap mengeluhkan berbagai larangan, termasuk urusan ibadah, antara lain tidak diperbolehkan lagi menjalankan salat berjamaah dan salat Jumat. Menurut Iim, larangan menjalankan perintah agama yang diterima ayahnya sungguh keterlaluan.

"Semoga di tempat yang baru nanti diperlakukan lebih layak, menjaga hak-hak beliau dan diperlakukan secara manusiawi. Diperbolehkan beribadah, serta pengawasan privasi tidak berlebihan. Kalaupun beliau memang harus menjalani sisa hukuman tetaplah negara menjamin hak-hak beliau dan menempartkan beliau pada kadarnya, jangan kemudian semena-mena melanggar hak pribadi beliau," ujar Iim.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER