Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal calon Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto berjanji akan mundur dari posisi ketua fraksi di parlemen, jika dirinya terpilih menduduki kursi beringin satu. Menurutnya, hal itu dilakukan agar dia bisa fokus mengurus Golkar.
"Yang pertama, saya akan mengundurkan diri dari Ketua Fraksi Golkar dan saya akan menjalankan penuh untuk tiga tahun setengah ini keliling ke daerah tingkat satu dan dua seluruh Indonesia," kata Setya saat ditemui di kantor DPP Golkar Jakarta, Rabu (4/5).
Tujuan pengunduran diri itu, kata Setya, adalah untuk memperkuat kepercayaan dan kewenangan Dewan Pimpinan Daerah Golkar, khususnya tingkat satu dan dua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, aspirasi yang datang dari daerah akan lebih mudah terserap dan disalurkan.
Jika terpilih, mantan Ketua DPR itu menargetkan perolehan kursi Golkar di parlemen akan naik sebanyak 20 persen pada pemilu legislatif 2019.
Serya berkata, perolehan kursi Golkar di DPR saat ini terus menurun. Pada periode 2014-2019, misalnya, Golkar hanya memiliki 91 kursi. Angka itu lebih kecil dibandingkan periode sebelumnya, 104 kursi.
Untuk mewujudkan target itu, Setya ingin membiayai tiap daerah pemilihan dengan anggaran Rp5 miliar. Uang itu, kata dia, untuk peningkatan kapasitas dan kemampuan calon, jika sistem pemilihan bersifat terbuka.
Apabila sistem pemilihan tertutup, Setya juga berjanji akan membiayai kader untuk meningkatkan kemampuannya.
Sebelumnya, Setya menyebut akan menjalin kerjasama dengan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai langkah awal jika dirinya terpilih menduduki kursi ketua umum.
"Insya Allah kalau saya terpilih, yang pertama saya lakukan, kami bekerjasama penuh dengan pemerintah Jokowi-JK," ucapnya.
(abm)