Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan pertemuan dirinya dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharnini pada Senin siang (9/5) di Istana tidak membahas persoalan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Pertemuan dirinya dengan Risma hari ini, kata Ahok, hanya sebatas memenuhi panggilan Presiden Jokowi.
Nama Risma sebelumnya disebut-sebut kemungkinan akan dimajukan oleh PDIP dalam bursa pemilihan gubernur DKI Jakarta untuk bersaing melawan Ahok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada (pembicaraan mengenai Pilkada), cuman ngobrol mengenai projek Jakarta dan Surbaya terkait Ease of Doing Business Index saja," kata Ahok di Balai Kota pada Senin (9/5).
Menurut Ahok, pertemuan dirinya bersama Presiden Jokowi dan Risma hari ini berkaitan dengan persiapan Indonesia mematangkan posisnya dalam Ease of Doing Business Index.
Ahok dalam pertemuan dengan Risma di Istana menyatakan, Presiden sedang memantau persiapan kedua kota yakni Surabaya dan Jakarta sebagai kota pelopor penerapan ease of doing business yang akan ditinjau langsung oleh Bank Dunia bulan ini.
Presiden juga sedang melakukan peninjauan apakah paket kebijakan ekonomi yang pemerintah pusat terapkan telah sesuai atau tidak dalam praktiknya di lapangan.
Jika sudah berhasil, kata Ahok, hal ini akan terus diberlakukan ke daerah-daerah lainnya di seluruh Indonesia.
"Obrolan mengenai Ease of Doing Bussiness juga persiapan Jakarta dan Surbaya untuk interview terkait peringkat rating dan standar, itu arahan Presiden," kata Ahok.
(den)