Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebut, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mendukung Setya Novanto menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Namun menurut Doli, dukungan serupa tidak diberikan Presiden Joko Widodo.
"Pencalonan Setya Novanto didukung Menko Polhukam. Tapi cukup ternyata dukungan itu bersifat pribadi," ujar Doli pada keterangan tertulisnya, Selasa (10/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doli mengatakan, kelompok tertentu saat ini berupaya mencatut nama Jokowi sebagai bahan kampanye perebutan kursi ketua umum Golkar ke DPD tingkat I dan II.
"Cara-cara itu tidak
fair," ucapnya.
Doli menilai, pencatutan nama Jokowi dapat mereduksi visi, misi, dan gagasan yang seharusnya menjadi referensi para pemegang hak suara.
Jika pencatutan nama itu justru membuat calon ketum tertentu memenangi pemilihan, menurut Doli, pembangunan Golkar dalam terancam berjalan secara negatif.
"Alih-alih punya konsep buat kemajuan Golkar, ada yang malah mengedepankan pengaruh uang dan kekuasaan," tuturnya.
Luhut telah membantah segala tudingan yang menyebut pemerintah mendukung Setya. Meski demikian Luhut berkata, beberapa anggota DPD Golkar menemuinya jelang musyawarah nasional luar biasa.
"Sikap pemerintah jelas mendukung penyelenggaraan Munaslub di Bali tanggal 15 Mei. Tak ada dukung-mendukung (salah satu calon Ketua Umum)," ucapnya, Senin kemarin.
Anggota tim sukses calon ketua umum Golkar Ade Komarudin, Bambang Soesatyo, mengatakan isu dukungan pemerintah kepada Novanto hanya klaim jelang Munaslub.
"Soal isu Luhut bilang presiden dukung Setya Novanto itu tidak benar dan
ngawur," ujar Bambang.
(abm)