Priyo Janjikan Hapus Mahar untuk Kepala Daerah Golkar

Hafizd Mukti Ahmad | CNN Indonesia
Selasa, 10 Mei 2016 02:16 WIB
Pernyataan Priyo Budi Santoso ini disampaikan di arena kampanye calon ketua umum Golkar di Medan.
Priyo Budi Santoso menegaskan tak akan meminta mahar bagi calon kepala daerah dari Golkar. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Munaslub Golkar tinggal menghitung hari. Caketum Golkar saling berlomba di arena kampanye di Medan, Priyo Budi Santoso menegaskan tak akan meminta mahar bagi calon kepala daerah dari Golkar.

“Pilkada serentak adalah batu ujian. Konflik menimbulkan suara Golkar di pilkada turun. Pilkada akan digunakan merebut kepemimpinan bupati dan gubernur. Kalau saya menjadi ketua umum Golkar saya pastikan tidak akan meminta mahar politik bagi pimpinan DPD Golkar yang ingin jadi kepala daerah,” kata Priyo dalam acara kampanye caketum Golkar wilayah I Sumatera di Hotel Grand Angkasa Medan tersebut, seperti siaran pers, Senin (9/5/2016).

"Para ketua DPD itu adalah kader yang sudah berkeringat dan berlumpur memperjuangkan Golkar, karena itu mereka akan kita prioritaskan jika maju menjadi kepala daerah," imbuh Priyo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain menghapus mahar Pilkada, program yang kedua adalah pengambilan keputusan di Golkar tidak harus terpusat. Priyo ingin melibatkan pengurus Golkar di daerah untuk mengambil keputusan penting di daerahnya.

“Penentuan pimpinan DPRD tidak harus semua ditentukan terpusat oleh Jakarta. Jakarta hanya mengesahkan saja. Saya juga akan bersama DPP dan Kabupaten/Kota untuk menentukan calon gubernur, bupati, dan walikota, tidak harus ditentukan pusat,” kata Waketum Golkar ini.

Dalam kesempatan ini Priyo juga kembali menyinggung keinginannya untuk menjadikan kantor DPP Golkar sebagai pusat komando. Namun tidak hanya untuk kader Golkar melain sebagai pusat untuk mendengarkan aspirasi rakyat.

“Saya akan menjadikan kantor DPP Golkar menjadi pusat komando dan kantor rakyat. Tanpa aktivitas itu, kantor Golkar sepi seperti kuburan. Saya ingin masyarakat bisa menyampaikan aspirasi terbuka di kantor DPP Golkar,” tegas mantan Wakil Ketua DPR RI ini.

Selain itu Priyo juga memaparkan keinginannya kembali membangun jalur ABG yang menjadi pondasi kekuatan Golkar di masal lalu. "Yang saya bangun keluarganya, bukan ABRI dan birokratnya. Akan ada purnawirawan yang saya ajak membangun partai. Dari polisi, guru, PNS yang kemarin agak alpa kita sentuh. Plus aktivis-aktivis yang selama ini juga alpa disentuh Golkar," kata Priyo.

Dia juga ingin menempatkan tokoh-tokoh Golkar dekat dengan masyarakat, dengan pers, dan aktivis. Priyo menilai tokoh parpol tidak boleh menjaga jarak, apalagi memakai gaya borjuis saat berhubungan dengan masyarakat.

“Perubahan politik, dalam hitungan saya memberi karpet merah memberi kesempatan kaum muda, energic and fresh. Konsekuensi mana kala sebuah partai dipimpin yang penuh topeng berisiko bagi Golkar. Buat kampanye legislatif dan pilpres," katanya.

“Berikutnya, saya akan mengedepankan politik luhur, yang mengedepankan tata krama. Golkar bukan cuma pemburu kekuasaan semata tapi bila dikehendaki akan mengabdi bukan untuk Golkar tapi untuk masyarakat,” pungkasnya. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER