Tujuh Bakal Calon Ketua Umum Golkar Tolak Pemilihan Terbuka

Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Minggu, 15 Mei 2016 15:10 WIB
Mereka menyebut metode pemilihan secara terbuka menyalahi prinsip demokrasi yang tertuang pada AD/ART.
Setya Novanto (ketiga dari kiri) merupakan satu-satunya bakal calon ketum Golkar yang tidak mendesak pelaksanaan pemilihan secara tertutup. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Nusa Dua, CNN Indonesia -- Tujuh dari delapan bakal calon ketua umum Partai Golkar sepakat untuk menolak wacana pemilihan melalui voting terbuka. Mekanisme pemilihan terbuka itu sempat muncul sebelum musyawarah nasional luar biasa digelar, kemarin.

Penolakan itu diutarakan Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso, Mahyudin, Aziz Syamsudin, Indra Bambang Utoyo, dan Syahrul Yasin Limpo.

Ade mengatakan, pemilihan secara terbuka akan menimbulkan potensi intimidasi terhadap pemilik suara. "Saya menolak keras upaya yang mengarah ke pemberlakuan pemilihan secara terbuka," ujarnya di Bali, Minggu (15/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ade, pemilihan ketua umum harus memenuhi prinsip kejujuran, langsung, bebas dan rahasia. Ia menilai, pemilihan secara tertutup adalah mekanisme pemilihan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Golkar.

Serupa, Priyo memaparkan, merujuk pengalamannya mengikuti pemilhan ketua umum Golkar, voting secara tertutup selama ini selalu menjadi mekanisme yang digunakan partai berlambang beringin itu.

Kalaupun pemilihan akhirnya dilakukan dengan voting terbuka, Priyo berkata, pemilihan itu menyalahi AD/ART dan peraturan yang dibentuk Steering Committee.

"Itu menyalahi pakem demokrasi," ujarnya.

Syahrul Yasin Limpo mengaku heran dengan wacana pemilihan secara terbuka yang kembali menguat. Menurutnya, itu tidak sesuai dengan prinsip penyelenggaraan munaslub, yakni demokratis, rekonsiliatif dan transparan.

"Asas utama demokrasi adalah kebebasan. Itu tercermin dari pemilik suara yang terlepas dari intimidasi, tekanan dan bebas menentukan siapa yang ingin dipilihnya," kata Syahrul.

Setya Novanto tercatat sebagai satu-satunya bakal calon ketua umum Golkar yang tidak mendorong pemilihan secara tertutup. Mantan Ketua DPR itu beralasan, ia akan menghormati apapun keputusan peserta munaslub terkait metode pemilihan.

Sebelumnya, Ketua Komite Pemilihan Munaslub Golkar, Rambe Kamarulzaman, mengatakan pemilihan ketua umum akan dilakukan secara tertutup.

Namun ia berkata, mekanisme itu dapat berubah sesuai dengan kesepakatan para peserta munaslub. (abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER