Nusa Dua, CNN Indonesia -- Tujuh dari delapan bakal calon ketua umum (caketum) Partai Golkar mengungkap sebuah pertemuan tertutup, yang mereka duga, dilakukan salah seorang kandidat dengan para pemilik suara, di sela Musyawarah Nasional Luar Biasa, Sabtu (14/5) kemarin.
Ketujuh bakal caketum itu adalah Ade Komarudin, Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso, Mahyudin, Aziz Syamsudin, Indra Bambang Utoyo, dan Syahrul Yasin Limpo.
Airlangga menuturkan, pertemuan tersebut sengaja digelar untuk mengumpulkan pemilik suara. Merujuk aturan yang disampaikan komite etik, ia berkata, pertemuan itu terlarang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini perlu diketahui agar ada transparansi," ucapnya di Bali, Minggu (16/5).
Airlangga mengatakan, pertemuan itu hendak mengarahkan pemilik suara untuk menyetujui metode pemilihan ketua umum secara terbuka.
Dia bersama enam bakal caketum lain, bersepakat untuk mengawal proses Munaslub sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan.
Meskipun menganggap pertemuan semacam itu sebagai hal biasa, menurut Priyo Budi, sang bakal caketum itu telah melanggar aturan main munaslub.
"Sebenarnya biasa tapi mengejutkan, dan terjadi di saat aturan main sudah disiapkan," kata Priyo.
Serupa, Mahyudin mendesak seluruh bakal caketum Golkar mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan. "Harus kembali ke aturan," kata dia.
Bantahan Tim SetyaNurul Arifin, anggota Tim Sukses bakal caketum Setya Novanto, membantah pertemuan itu digagas oleh kelompoknya.
"Tak ada pertemuan dengan DPD secara tertutup. Saya pastikan tidak ada," ujarnya.
Menurut Nurul, tidak hanya Setya Novanto, semua bakal caketum lain juga berkomunikasi dengan anggota Dewan Pimpinan Daerah. Nurul turut membantah penggiringan pemilik suara ke tujuan tertentu.
Nurul mengatakan, Setya tidak pernah memberi pernyataan mendukung sistem pemilihan secara terbuka. Setya, kata dia, hanya berkata siap menjalankan peraturan yang sudah ditetapkan oleh panitia.
"Kami siap ikuti aturan, siap menjalankan pemilihan dengan sistem apapun, kami siap. Kami tidak memilih salah satu, dan menyerahkan ke forum terbanyak," ucap Nurul.
(abm)