Anak Badak Sumatera di Way Kambas Menanti Nama dari Jokowi

Abraham Utama | CNN Indonesia
Senin, 16 Mei 2016 11:28 WIB
Otoritas Taman Nasional Way Kambas telah mengusulkan tiga nama kepada Jokowi, yakni Adinda, Andara dan Andarani.
Seorang jurnalis mengamati perilaku Ratu (induk badak) yang melahirkan bayi Badak Sumatera dengan jenis kelamin betina lahir secara alamiah di ruang monitoring Suaka Rhino Sumatera (SRS) Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kamis (12/5). (ANTARA FOTO/Tommy Saputra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seekor anak badak sumatera betina di Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung Timur, saat ini menanti pemberian nama dari Presiden Joko Widodo.

Otoritas taman nasional itu telah menyerahkan tiga usulan nama kepada Jokowi melalui Menteri Lingkungan HIdup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar.

Kepala Balai TNWK, Subakir, berharap Jokowi segera memilih satu dari tiga nama yang lembaganya usulkan, yakni Adinda, Andara dan Andarani.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nama-nama itu sebatas usulan. Kalau Presiden memilih sendiri ya tidak apa-apa," ucapnya seperti dilansir Antara.

Seekor anak badak sumatera itu lahir, Kamis (11/5) lalu. Ia merupakan anak kedua dari badak sumatera bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis) bernama Ratu.

Bayi badak sumatera itu dilahirkan secara alami di Suaka Rhino Sumatera TNWK. Lokasi itu adalah pusat penyelamatan satwa eksostis spesies badak yang terancam punah itu.

Sebelumnya, TNWK mengawinkan Ratu dengan badak sumatera jantan bernama Andalas. Anak pertama dua badak itu lahir tahun 2012 dan diberi nama Andatu.

Saat ini, kata Subakir, tim dokter hewan TNWK masih terus mendampingi anak Ratu itu. "Kondisinya sehat, menyusunya juga kuat dan masih terus didampingi," ujarnya.

Berdasarkan catatan World Wildlife Fund for Nature (WWF), badak sumatera merupakan satu-satunya badak Asia yang memiliki dua cula.

Badak sumatera juga merupakan badak berukuran paling kecil dibandingkan sub-spesies badak yang ada di seluruh dunia. Tahun 2007 silam, Kementerian Kehutanan (kini KLHK) melansir data, populasi badak sumatera yang tersisa hanya 300 ekor.

Badak sumatera masuk kemudian diklasifikasikan sebagai satwa kritis yang terancam punah dan masuk daftar merah Lembaga Konservasi Dunia (International Union for Conservation of Nature) sebagai spesies yang terancam. (abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER