Jakarta, CNN Indonesia -- Agenda Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar mulai memasuki proses pemilihan ketua umum, pada Selasa (17/5) dini hari. Ketua Sidang Munaslub Golkar memulai agenda pemilihan setelah verifikasi pemilik hak suara yang dapat menggunakan hak pilihnya dilakukan.
"Jumlah pemilih yang memiliki hak pilih sebanyak 554 suara," kata ketua Panitia Pengarah (Steering Committee) Nurdin Halid di ruang sidang, Bali Nusa Dua Convention Center.
Sebelumnya, terdapat 560 pemilik suara. Namun, karena ada empat DPD tingkat II asal Sulawesi Tenggara yang memiliki persoalan dan dualisme kepengurusan Kosgoro dan SOKSI, maka hak memilih ketua umum enam pemilik suara tersebut dicabut.
Panitia Pelaksana Munaslub Golkar Tantowi Yahya, menjelaskan mekanisme atau tata cara pemilihan, sebelum agenda dimulai. Dia berkata, pemilik suara tidak diperkenankan membawa ponsel, alat tulis dan alat komunikasi lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apabila lupa, petugas kami akan memeriksa. Harap ditinggalkan ke meja," kata Tantowi.
Pemilik suara, kata dia, akan dipanggil berdasarkan provinsi dan dilanjutkan dengan kabupaten/kota. Setelah itu menempelkan kartu tanda pengenal dan naik ke atas panggung menuju pimpinan sidang untuk mendapat kertas suara.
"Disiapkan 10 bilik. Lima di kanan, lima di kiri. Sudah ada spidol, setelah itu melipat kembali dan memasukan ke dalam empat kotak. Melingkari nomor urut, tidak ada tanda kecuali lingkari," ujar Tantowi.
Nurdin menegaskan, syarat sah kertas suara adalah jika terdapat stempel Munaslub dan tandatangan dirinya sebagai ketua sidang. Dia juga menambahkan, kertas suara tidak sah, jika nomor urut dilingkari lebih dari dua.
Ada delapan bakal calon ketua umum yang akan dipilih olah peserta Munaslub. Delapan bakal calon ini adalah Priyo Budi Santoso, Aziz Syamsudin, Syahrul Yasin Limpo, Indra Bambang Utoyo, Airlangga Hartarto, Mahyudin, Adi Komarudin, dan Setya Novanto.
(sur)