Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kabupaten Karo, Sumatra Utara, akan melakukan relokasi tahap dua untuk 1.683 kepala keluarga yang terdampak erupsi Gunung Sinabung. Hal itu dikatakan Bupati Karo, Terkelin Brahmana, saat menerima kunjungan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Kabanjahe, Senin (23/5).
Terkelin menuturkan, Pemkab akan mengambil anggaran APBD untuk membiayai relokasi tersebut. Namun, relokasi bakal dilakukan secara swakelola. Artinya, pencarian lokasi pemukiman baru diserahkan kepada para pengungsi.
"Sekarang belum disalurkan karena belum ada lahannya," ujar Terkelin seperti dilansir
Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggaran rekolasi, kata Terkelin, akan dibayarkan setelah pengungsi mendapatkan lahan relokasi. Biaya yang ditanggung tidak hanya untuk keperluan pembebasan lahan, tapi juga biaya pembangunan rumah.
Sementara itu, Khofifah menjanjikan satu unit mobil antar-jemput sekolah bagi pengungsi anak. Fasilitas transportasi itu, menurutnya, akan tiba di Kabanjahe dua pekan mendatang.
Di sisi lain, Khofifah meminta para pengungsi bersabar menanti bantuan dar pemerintah. Keterbatasan anggaran, baik untuk relokasi maupun sewa lahan untuk pertanian, merupakan penyebab lambannya bantuan itu.
Di posko Geraja Batak Karo Protestan, Kabanjahe, terdapat sekitar 1.519 pengungsi Gunung Sinabung. Angka itu setara dengan 420 kepala keluarga.
Petang tadi, seorang warga Desa Gamber, Karo, berinisial CBT (63 tahun), menanti operasi amputasi kaki. Ia merupakan korban awan panas Sinabung yang menerjang Desa Gamber, Sabtu (22/5).
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUP Adam Malik Medan, Qodri Fauziah Tanjung, menyebut kaki CBT harus segera diamputasi. Kalau tidak, kondisinya akan segera membusuk.
Kaki yang mengalami luka bakar 60 persen itu, kata dia, dapat membahayakan kesehatan CBT secara keseluruhan.
Qodri mengatakan, kondisi luka bakar serupa juga diderita CM (73). Ia berkata, luka bakar 30 persen yang didapatkan CM berada di bagian kaki, tangan dan badan. Kondisi warga Gamber itu kini stabil.
CBT dan CM merupakan dua dari sejumlah warga Gamber yang menjadi korban awan panas Sinabung, pada pukul 17.48 WIB, Sabtu lalu.
Tujuh tetangga mereka tewas, yaitu Karman Milala (60), Irwansyah Sembiring (17), Leo Perangin-angin (25), Nanin br Sitepu (50), Mulia Ginting (45), Ibrahim Sembiring (57) dan Ersada Ginting (55).
Sehari setelah kejadian itu, Pelaksana Tugas Gubernur Sumatra Utara Erry Nuradi menginstruksikan Pemkab Karo dan instansi terkait memastikan pengosongan area yang berada dalam radius lima kilometer dari Sinabung.
Pengosongan area dalam radius tersebut dibutuhkan karena masuk zona merah yang sangat berbahaya. "Kami imbau, jangan menempati lagi area radius lima kilometer itu karena daerah berbahaya," kata Erry.
(abm)