Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melepas 190 orang eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) menumpang pesawat Lion Air, Jumat malam (22/1) pada pukul 23.23 WIB dari Pontianak untuk menuju Jakarta.
Khofifah mengatakan, totalnya ada sembilan penerbangan yang mengantar mantan anggota Gafatar ke daerah masing-masing sejak Jumat malam sampai Sabtu pagi (23/1).
Pada penerbangan pertama yang disaksikan Kofifah, terdiri atas 172 orang dewasa dan 12 bayi serta enam pendamping.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan
Detikcom, masih ada sejumlah mantan anggota Gafatar yang menolak dikembalikan ke daerah asal. Hal ini membuat pemerintah harus melobi mereka sehingga membuat keterlambatan penerbangan.
Selain dengan pesawat, pemerintah juga memanfaatkan tiga kapal KRI yang telah disediakan TNI yang rencananya dimulai pada Sabtu ini.
"KRI tetap. Jadi akan ada 9 flight kemudian KRI besok (Sabtu-red), Minggu dan Senin," kata Khofifah di Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, seperti dikutip dari Detikcom.
Seluruh biaya tiket perjalanan itu dibiayai oleh Pemprov Kalimantan Barat. Begitu sampai ke daerahnya masing-masing akan dibebankan kepada Pemda setempat.
Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya yang ikut mendampingi Khofifah menerangkan, pihaknya telah mengalokasikan biaya sebesar Rp5 miliar untuk pemulangan mantan anggota Gafatar. Biaya tersebut berasaal dari APBD Kalbar.
Kemensos akan menanggung biaya bagi para pengungsi yang ditampung sementara di rumah perlindungan trauma center (RPTC) miliknya di Bambu Apus, Jakarta Timur.
(adt)