Jokowi Tetapkan 1 Juni Jadi Libur Nasional Lahirnya Pancasila

Abraham Utama | CNN Indonesia
Rabu, 01 Jun 2016 12:42 WIB
Presiden Jokowi berkata, Pancasila merupakan kunci bagi Indonesia dalam merawat demokrasi.
Presiden Joko Widodo mengumumkan secara resmi 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menetapkan tanggal 1 Juni sebagai Hari Libur Nasional Lahirnya Pancasila. Keputusan tersebut diumumkan Jokowi saat memperingati pidato Bung Karno dan kelahiran Pancasila di depan Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/6).

"Dengan Keppres, ditetapkan tanggal 1 Juni sebagai hari libur Lahirnya Pancasila," kata Jokowi dalam pidatonya, seperti dikutip Antara.

Jokowi bercerita, dalam sejumlah kunjungan kenegaraannya, tidak sedikit pemimpin negara memaparkan kegelisahan mereka atas globalisasi yang terus bergulir.
Indonesia. kata Jokowi, tidak akan mengalami persoalan serupa karena mendasarkan kehidupan bernegara kepada Pancasila. "Indonesia beruntung punya Pancasila yang bisa menjadi referensi negara lain," tuturnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Jokowi, berkat Pancasila, segala perbedaan yang ada di antara masyarakat tidak akan mengalangi pelaksnaan demokrasi.

Atas dasar itu, Jokowi mengungkapkan keyakinannya atas pembangunan yang diwacanakan pemerintahannya. "Bung Karno menyatakan gotong royong adalah banting tulang, peras keringat, amal semua buat kepentingan bersama," kata dia.

Peringatan hari lahir Pancasila di Bandung turut dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, seperti Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua BPK Harry Azhar Azis, dan Ketua DPD Irman Gusman.
Anggota Kabinet Kerja yang turut hadir dalam peringatan itu adalah Menko PMK Puan Maharani, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Terlihat pula Presiden kelima Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden ke-11, Boediono.

Ditemui usai ucapara peringatan, Megawati berkata, Pancasila bukan hanya pemersatu Indonesia, tapi juga dapat menjadi ideologi alternatif untuk menghadapi konflik global. (abm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER