Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Intelijen Negara menyatakan, keluarga Presiden Joko Widodo tidak memiliki hubungan apapun dengan Partai Komunis Indonesia. Badan telik sandi itu menyebut, segala tudingan tentang Jokowi dan partai komunis adalah propaganda kelompok tertentu.
"Tidak ada catatan bahwa orangtua Presiden adalah tokoh atau kader PKI," demikian bunyi keterangan tertulis BIN, Kamis (19/5).
BIN membantah kabar yang menuduh orangtua Jokowi berkaitan dengan PKI di Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah. Orangtua Jokowi, kata pernyataan tertulis itu, juga tidak tercatat sebagai kader PKI di daerah lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelusuran yang dilakukan BIN itu merupakan bagian dari fungsi intelijen yang tertuang pada pasal 28 ayat 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara.
Pasal tersebut memberikan kewenangan kepada BIN untuk melakukan kegiatan intelijen di dalam dan luar negeri.
Dalam dua pekan terakhir sentimen antikomunis terjadi di berbagai daerah. Hal tersebut disinyalir sejumlah pihak berkaitan dengan upaya penyelesaian Tragedi 1965.
Pada silaturahmi purnawirawan TNI dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, sindiran sempat dilontarkan Ketua Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat, Soerjadi.
Soerjadi menyatakan ketidaksetujuannya terhadap proses penyelesaian Tragedi 1965. Ia berkata, hal itu disebabkan latar belakang petinggi negara yang tidak jelas.
“Kalau beliau ini (Ryamizard) sudah jelas warnanya. Tapi mohon maaf, pemimpin kita di pemerintahan banyak yang tidak jelas asal-usulnya,” ujar Soerjadi.
(abm)